A.PENDAHULUAN
Teknologi komunikasi satelit mempunyai kemampuan untuk menyajikan dan menyampaikan bermacam-macam informasi sistem telekomunikasi. Apa yang terjadi di suatu tempat yang berjarak ribuan kilometer dapat disiarkan dari dan ke hampir seluruh tempat di permukaan bumi. Sebagai contoh siaran televisi dapat dipancarkan secara cepat ke tempat-tempat terpencil di permukaan bumi hanya dengan menyediakan stasiun bumi ke sekeliling daerah yang berada di dalam cakupan satelit tersebut.
Proses pengiriman informasi berupa siaran televisi dari satu tempat baik secara domestik maupun interkontinental tidak akan dapat dilaksanakan bila menggunakan sistem kabel atau gelombang mikro dimana jarak lokasi jauh antara satu dengan yang lain. Apalagi bila jarak antara kedua tempat tersebut dipisahkan oleh hambatan fisik yang sulit sejauh kawasan pegunungan atau peraira, dimana jaraknya sangat jauh sampai beribu-ribu kilometer. Sistem pengiriman informasi siaran televisi menggunakan satelit tidaklah terpengaruhi oleh jarak maupun hambatan-hambatan fisik yang terletak diantara satu titik dengan titik lain yang dituju. Arus informasi yang dikirim dalam bentuk sinyal gelombang elektromagnetik tetep dengan bebas keluar dan dibagian manapun dipermukaan bumi.
B. DEFINISI SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
Satelit dapat dikatakan suatu objek yang mengitari bumi. Beberapa objek yang dapat dikatakan sebagai satelit antara lain bulan, meteor dan benda-benda angkasa lainnya. Satelit dibagi menjadi dua, yaitu satelit alami dan satelit buatan. Salah satu satelit alami adalah bulan yang telah ada dan mengitari bumi sejak terciptanya alam semesta. Sementara satelit buatan yaitu satelit yang diciptakan oleh manusia yang salah satu fungsinya untuk melakukan komunikasi antar pulau maupun antar negara.
Gagasan tentang komunikasi satelit pertama kali dicetuskan oleh Arthut C Clarke pada Tahun 1945, beliau yang juga seorang pengarang fiksi ilmiah berpendapat dengan menempatkan satelit pada orbit geostationer pada ketinggian 35.786 km diatas permukaan bumi akan mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan kecepatan putaran bumi. Dengan demikian posisi satelit akan selalu tetap terhadap setiap titik di permukaan bumi. Satelit yang berada pada orbit ini bergerak dari arah timur ke arah barat mengikuti arah rotasi bumi.
C. ORBIT SATELIT
1. Jenis Orbit Satelit
Jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi dinamakan dengan Orbit. Orbit sebuah Satelit dapat dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu:
Jenis-jenis tempat beredarnya satelit mengelilingi permukaan bumi dinamakan dengan Orbit. Orbit sebuah Satelit dapat dibedakan menjadi 3 macam jenis yaitu:
a. Orbit Stasioner
Merupakan sebuah orbit yang menempatkan satelit untuk terus tetap berada pada posisinya mengacu pada sebuah titik atau lokasi. Satelit yang ditempatkan pada orbit stasioner kebanyakan bergerak dari arah timur ke barat mengikuti pergerakan rotasi bumi.
Merupakan sebuah orbit yang menempatkan satelit untuk terus tetap berada pada posisinya mengacu pada sebuah titik atau lokasi. Satelit yang ditempatkan pada orbit stasioner kebanyakan bergerak dari arah timur ke barat mengikuti pergerakan rotasi bumi.
Pada orbit stasioner ini dibedakan berdasarkan ketinggianya menjadi:
- Low Earth Orbit ( LEO )
Satelit jenis LEO merupakan satelit yang mempunyai ketinggian 320 – 800 km di atas permukaan bumi. Karena orbit mereka yang sangat dekat dengan bumi, satelit LEO harus mempunyai kecepatan yang sangat tinggi supaya tidak terlempar ke atmosfer. Kecepatan edar satelit LEO mencapai 27.359 Km/h untuk mengitari bumi dalam waktu 90 menit. Aplikasi dari satelit jenis LEO ini biasanya dipakai pada sistem Remote Sensing dan Peramalan Cuaca karena jarak mereka dengan permukaan bumi yang tidak terlalu jauh. Pada masa sekarang satelit LEO yang mengorbit digunakan untuk aplikasi komunikasi selular. Karena jarak yang tidak terlalu jauh dan biaya yang murah, satelit LEO sangat banyak diluncurkan untuk berbagai macam aplikasi. Akibatnya bahwa jumlah satelit LEO sudah sangat padat, tercatat sekarang ada 8000 lebih satelit yang mengitari bumi pada orbit LEO
- MEO (Medium Earth Orbit)
Satelit pada orbit ini merupakan satelit yang mempunyai ketinggian di atas 10000 km dengan aplikasi dan jenis yang sama seperti orbit LEO. Namun karena jarak yang sudah cukup jauh jumlah satelit pada orbit MEO tidaklah sebanyak satelit pada orbit LEO. Satelit jenis MEO ini mempunyai delay sebesar 60 – 80 ms
- GEO ( Geostationery Earth Orbit)
Satelit GEO merupakan sebuah satelit yang ditempatkan dalam orbit yang posisinya tetap dengan posisi suatu titik di bumi. Karena mempunyai posisi yang tetap maka waktu edarnyapun sama dengan waktu rotasi bumi. Posisi orbit satelit GEO sejajar dengan garis khatulistiwa atau mempunyai titik lintang nol derajat. Satelit GEO mempunyai jarak sebesar 35786 Km dari permukaan bumi. Pada satelit dengan orbit GEO inilah yang akan banyak dibahas dan dijadikan sebagai contoh perhitungan soal. Keuntungan satelit orbit GEO ini salah satunya adalah dalam mentracking antena pengendalian dari suatu stasion bumi tidak perlu mengikuti pergerakan satelit karena satelit tersebut sama periodenya dengan rotasi bumi. Bandingkan dengan tracking antena pada satelit LEO yang harus mengikuti pergerakan satelitnya yang tidak sama dengan periode bumi berputar. Kerugian dari satelit orbit GEO adalah karena jarak yang sangat jauh dari permukaan bumi maka daya pancar sinyal haruslah tinggi dan sering terjadi delay yang cukup signifikan. Cakupan satelit GEO pun sebenarnya tidak mencakup semua posisi di permukaan bumi. Lokasi yang berada di kutub utara dan selatan tidak dapat terjangkau dengan menggunakan satelit GEO karena foot printnya yang terbatas.
D. PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI SATELIT
Teknologi satelit telah membuat media penyiaran sangat mudah. Dengan Teknologi satelit, kegiatan komersial, kegiatan perusahaan dan kegiatan tingkat swasta semuanya telah mendorong sangat tinggi. Teknologi satelit juga digunakan pada saat-saat bencana alam, ketika tidak ada lagi yang bisa membantu. Teknologi satelit digunakan untuk keadaan darurat keamanan nasional untuk melindungi rakyat dari invasi. Manfaat tersebut sehingga sangat besar bahwa Teknologi satelit telah membuat kehidupan manusia tidak mungkin dalam ketiadaan. Jadi, sangat penting untuk mengetahui bagaimana teknologi ini membantu pelayanan Penyiaran satelit dan apa manfaat tidak menyampaikan Teknologi satelit. Dengan Teknologi satelit, ada cukup banyak layanan seperti Internet melalui satelit, layanan multi-media, layanan teleport, siaran TV, siaran Radio, dan lain-lain. Semua layanan ini tersedia melalui satelit Teknologi.
Indonesia meluncurkan satelit buatan sendiri pada bulan Agustus tahun 2012. Satelit yang dinamai LAPAN-A2 ini murni buatan Indonesia tanpa ada campur tangan pihak luar, demikian kata Soewarto selaku Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau disingkat LAPAN. LAPAN-A2 nantinya akan difungsikan untuk pemotretan bumi dari luar angkasa. Satelit asli Indonesia ini juga dibekali dengan kemampuan untuk membaca sinyal kapal. Dengan kemampuannya ini, pemerintah Indonesia bisa mengetahui setiap kapal pesiar yang memasuki wilayah Indonesia. Fungsi lainnya dari LAPAN-A2 adalah untuk menunjang komunikasi radio amatir yang tentunya sangat berfungsi saat proses penanggulangn bencana. Sayagnya, walaupun seluruh bagian satelit merupakan asli produk dalam Negeri, peluncuran satelit LAPAN-A2 tidak bisa dilakukan di Indonesia Karena Negara kita belum memiliki teknologi atau alat peluncur satelit.
LAPAN-A2 adalah satelit terbaru buatan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Satelit ini merupakan suksesor dari satelit buatan LAPAN sebelumnya, yaitu: satelit LAPAN-TUBSAT yang dibuat di Jerman. Untuk satelit LAPAN-A2 ini sepenuhnya dibuat di Indonesia, namun tetap menggunakan konsultan dari Jerman. Tujuan penggunaan utama dari satelit LAPAN-A2 adalah sebagai mitigasi bencana. Satelit LAPAN-A2 sering juga disebut dengan nama satelit LAPAN-ORARI. Satelit Lapan A2/Orari diluncurkan dengan Roket PSLV C-30 dari Bandar Antariksa Satish Dhawan, Sriharikotta, India, Senin, 28 September 2015, tepat pukul 10.00 waktu India atau 11.30 WIB.
LAPAN A2 adalah mikrosatelit yang dibuat berdasarkan satelit pertama LAPAN, Tubsat yang diluncurkan 2007 lalu. Tubsat dibuat di Jerman sementara LAPAN A2 dibuat sepenuhnya di Indonesia dengan menggunakan konsultan dari Jerman.
Orari membawa Automatic Identification System (AIS) untuk mengidentifikasi kapal-kapal di perairan Indonesia. Orari juga membawa kamera untuk merekam video dengan pembesaran tiga kali lebih luas dari Tubsat. Menurut situs LAPAN, tujuan utama pembuatan satelit ini adalah untuk mitigasi bencana. LAPAN A2 ini membawa muatan untuk manajemen bencana. Muatannya berupa sistem radio komunikasi amatir. Struktur satelit dan subsistemnya banyak sama dengan adik Orari, Satelit LAPAN A3.
Muatan untuk observasi Bumi dari LAPAN A2 terdiri dari kamera video (Kappa PAL) untuk cakupan radius 80 km lebar tanah dan Kappa HDTV untuk observasi video beresolusi tinggi dengan cakupan dasar 11 x 6 km per frame video. LAPAN A2 juga membawa muatan pengulang suara dan repeater APRS untuk komunikasi Organisation for Amateur Radio Indonesia (ORARI) selama bencana. Satelit ini melayang di dekat orbit ekuatorial di 8-10 derajat dekat orbit sirkular. Orbit ini akan membuat satelit mengelilingi Indonesia selama 14 kali dalam sehari. Satelit pertama yang murni didesain dan dibuat perekayasa Indonesia menggunakan alat produksi dan fasilitas uji yang juga ada di Indonesia itu sebenarnya siap diluncurkan tahun 2012. Namun, karena satelit utamanya, Astrosat, mengalami masalah, proses peluncuran pun ditunda hingga tiga tahun.
E. JENIS SATELIT
a. Satelit astronomi adalah satelit yang digunakan untuk mengamati planet, galaksi, dan objek angkasa lainnya yang jauh.
b. Satelit komunikasi adalah satelit buatan yang dipasang di angkasa dengan tujuan telekomunikasi menggunakan radio pada frekuensi gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru menggunakan satelit pengorbit Bumi rendah.
c. Satelit pengamat Bumi adalah satelit yang dirancang khusus untuk mengamati Bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance tetapi ditujukan untuk penggunaan non-militer seperti pengamatan lingkungan, meteorologi, pembuatan peta, dll.
d. Satelit navigasi adalah satelit yang menggunakan sinyal radio yang disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan lokasi sebuah titik dipermukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat populer adalah GPS milik Amerika Serikat selain itu ada juga Glonass milik Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS), bisa diperoleh data posisi di suatu tempat dengan ketelitian beberapa meter dalam waktu nyata.
e. Satelit mata-mata adalah satelit pengamat Bumi atau satelit komunikasi yang digunakan untuk tujuan militer atau mata-mata.
f. Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit Bumi tinggi yang menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro untuk menyorotkan tenaga surya kepada antena sangat besar di Bumi yang dpaat digunakan untuk menggantikan sumber tenaga konvensional.
g. Stasiun angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat tinggal manusia di luar angkasa. Stasiun luar angkasa dibedakan dengan pesawat angkasa lainnya oleh ketiadaan propulsi pesawat angkasa utama atau fasilitas pendaratan. Dan kendaraan lain digunakan sebagai transportasi dari dan ke stasiun.