BAB III
LANGKAH INSTALASI DAN PENGATURAN
PBX
1. Jaringan Lokal Akses Tembaga ( JARLOKAT )
Jaringan Lokal Akses Tembaga merupakan Jaringan telepon yang bisa menyambungkan
antara pusat telepon ( sentral ) dengan pelanggan. Sistem kerja jaringan local
akses tembaga ( Jarlokat ) itu sendiri adalah, pertama – tama STO akan
mengirimkan sinyal atau kode ke RK ( Rumah Kabel ) yang kemudian di teruskan ke
KP, Lalu diteruskan ke KTB, selanjutnya masuk ke Soket Pelanggan, dan terakhir
tersambung ke pesawat telepon pelanggan. Adapun komponen – komponen penyusun
dari Jaringan Lokal Akses Tembaga ( JARLOKAT ) ini adalah :
1.
Sentral Telepon : Sentral Telepon yaitu merupakan Pusat dari telepon seluruh
pelanggan telepon, tugas sentral telepon adalah menghubungkan semua
pelanggan agar dapat saling terhubung antara pelanggan yang satu dengan
pelanggan yang lain.
2.
Rangka Pembagi Utama ( RPU ) : Rangka Pembagi Utama biasa disebut juga Main
Distribution Frame ( MDF ), Rangka Pembagi Utama biasa ditemukan di kantor –
kantor telepon yang bersifat menengah ke atas. Rangka Pembagi Utama atau MDF
ini berfungsi sebagai tempat disambungnya kabel primer dan kabel ari sentral.
3.
Rumah Kabel ( RK ) : Rumah Kabel atau RK ini sering di jumpai di pinggiran
trotoar jalan, Rumah Kabel ini menyimpan banyak kabel – kabel pelanggan yang
berada di daerah dimana letak rumah kabel tersebut berada. Fungsi RK itu
sendiri adalah menyimpan kabel – kabel yang merupakan nomor – nomor telepon
pelanggan.
1.
Rangkailah modul PBX dan kelima pesawat telepon. Lalu nyalakan PBX.
2.
Lakukan pemanggilan dari satu ekstensi ke ekstensi lainnya.
3.
Lakukan percakapan antara 2 pasang ekstensi secara bersamaan dan catat hasilnya
di lembar pengamatan.
4.
Sambungkan saluran telepon ke PBX
5.
Lakukan pemanggilan dari suatu ekstensi ke ekstensi lainnya.
6.
Lakukan pembatasan panggilan keluar untuk saru nomor ekstensi.
7.
Lakukan panggilan keluar untuk nomor SLJJ dan nomor telepon seluler dari nomor
ekstensi yang dibatasi.
8.
Lakukan pembatasan panggilan keluar khusu untuk nomor telepon seluler pada satu
nomor ekstensi lain.
9.
Lakukan panggilan keluar untuk nomor SLJJ dan Telepon Seluler dari nomor
ekstensi tersebut.
10.
Lakukan pembatalan pembatasan panggilan keluar untuk kedua nomor ekstensi
tersebut.
11.
Lapaskan koneksi pesawat telepon ekstensi ke-4 dan ke-5 dari PBX.
12.
Lakukan panggilan masuk ( lewat telepon seluler ) ke nomor sambungan telepon
PBX.
13.
Matikan nada dering untuk ekstensi pertama dan ketiga.
14.
Lakukan kembali panggilan masuk.
15.
Alihkan panggilan masuk tersebut ke ekstensi pertama atau ketiga.
16.
aktifkan lagi nada dering untuk kedua ekstensi tersebut.
17.
Matikan PBX. Lepaskan saluran telepon dari seeluruh PBX. Lepaskan pula seluruh
sambungan pesawat telepon ke PBX.
III. ANALISA
Pada
praktikum modul III tentang INSTALASI DAN PENGATURAN PBX ini dapat dianalisa
bahwa Sistem kerja Jaringan Lokal Akses Tembaga yaitu bagi dari instalasi dan
pengaturan PBX dapat berfungsi sebagai penghubung antara pelanggan yang satu
dengan pelanggan yang lain.
Adapun
Cara Kerja dari Instalasi dan pengaturan PBX ini adalah, Pertama – tama sinyal
dikirmikan melalui STO ke RPU yang selanjutkan di teruskan ke RK atau rumah
kabel, lalu di teruskan ke KP, selanjutnya dihubungkan ke KTB, setelah itu,
maka sinyal akan masuk ke sekot pelanggan, dan selanjutnya masuk ke Pesawat
telepon pelanggan.
Sistem
kerja komponen – komponen penyusun Jaringan Lokal Akses Tembaga adalah Mengatur
atau menghubung kan antara pelanggan. Lalu Rangka Pembagi Utama sebagai tembat
penyambung antara kabel primer dan ari sentral.
Selanjutnya tugas Rumah Kabel adalah sebagai tempat penyambung antara
kabel primer dan kabel sekunder. Dan sebagai tempat penyimpanan kabel kabel
primer dan sekunder pelanggan telepon.
Adapun fungsi lain dari Rumah Kabel itu sendiri adalah sebgaiu tempat
penjumperan kabel primer dan kabel sekunder. Bentuk Rumah Kabel itu sendiri
adalah berbentuk kotak dan terbuat dari besi dan fiber.
Selanjutnya Kotak Pembagi ( KP ), kotak pembagi atau KP ini memiliki fungsi
sebagai penyambung antara kabel sekunder dengan kabel distribusi. Fungsi lain
KP adalah sebagai tempat memutas jaringan telepon yang menuju ke rumah – rumah
pelanggan.
Bentuk Kotak pembagi itu sendiri diklasifikasikan menjadi Kotak pembagi tiang (
KPT ) yaitu kotak kecil yang berada di atas tiang – tiang Telkom, lalu kotak
pembagi dinding ( KPD ), yaitu kotak kecil yang sering berada di rumah –
rumah.
Selanjutnya ada Kotak Pembagi ( Terminal Post/ TP ) dipasang di atas tanah dan
kemudian di sambungkan ke Pembagi bawah tanah/ SPBT ( dipasang dibawah tanah
yaitu pada dinding Pit Handhole ).
Selanjutnya ada KTB ( kotak Terminal Batas ) tempat disambungkan nya kabel
distribusi dengan kabel instalasi dalam rumah.
IV. KESIMPULAN
Dari
Praktikum Modul III tentang Instalasi dan Pengaturan PBX ini di simpulkan
sebagai berikut :
§ Jaringan
Lokal Akses tembaga ( Jarlokat ) berfungsi sebagai penghubung antara pusat atau
sentral telepon dengan pelanggan telepon.
§ Sentral
Telepon Otomat ( STO ) memiliki fungsi sebagai pengatur hubungan pelanggan satu
dengan pelanggan yang lain.
§ Rangka
Pembagi Utama biasa disebut MDF ( Main Distribution Frame ) memiliki fungsi
sebagai tempat penyambung antara kabel primer dan kabel ari sentral.
§ Fungsi
Rumah Kabel adalah menyimpan seluruh kabel – kabel sekunder dan primer yakni
merupakan nomor – nomor telepon pelanggan.
§ Fungsi
Kotak Pembagi adalah Tempat disambungkannya kabel sekunder dengan kabel distribusi.
§ Kotak
Terminal Batas ( KTB ) memiliki fungsi sebagai tempat penyimpanan antara kabel
distribusi dengan kabil instalasi dalam rumah.
DAFTAR PUSTAKA
1. (1) Langkah praktikum bab I “Dasar Penggunaan Spektrum Analyzer” di ambil dari modul Sistem Telekomunikasi.
5. (5) Langkah praktikum bab III “Instalasi dan Pengaturan PBX” diambil dari modul Sistem Telekomunikasi.
0 comments:
Post a Comment