Welcome to Cellular Education Video Learn Blog

Membahas dan menampilkan video tutorial software analysis telekomunikasi seluler dan edukasi seputar dunia telekomunikasi seluler | Discussing and showing tutorial video of cellular telecommunications software analysis and education around the cellular telecommunications.

Information

Ask What You Want.

Sunday 19 February 2012

GAMBAR TEKNIK MENGGUNAKAN PROGE CAD, DIMENSI PROGE CAD DAN VISIO


PROGE CAD

                 I.            DASAR TEORI
ProgeCAD merupakan program CAD buatan progeSOFT yang disusun berdasarkan teknologi IntelliCAD. Tujuan utama dari progeSOFT yakni menawarkan alternatif  lain yang kompatibel serta sama dengan AutoCAD.  ProgeCAD mampu membuat dan mengolah data DWG. ProgeCAD sangat mengurangi waktu dan upaya yang dibutuhkan untuk membuat dan merevisi gambar. Kita tidak hanya dapat menghasilkan gambar yang akurat dan lebih cepat, kita juga dapat menggunakan kembali informasi dalam gambar yang kita buat. Berikut ini adalah cara penggunaan ProgeCAD :

1.      Toolbar
progeCAD menyediakan lebih dari selusin toolbar, kita dapat menyesuaikan dengan menambahkan dan menghapus alat. Kita juga dapat memindahkan dan mengubah ukuran toolbar, serta kita dapat membuat toolbar baru. Kita  dapat menggunakan menu pintas untuk menampilkan atau menyembunyikan toolbar. Untuk  menampilkan menu shortcut dapat dilakukan dengan klik kanan pada toolbar, status bar, tab Model nama, atau nama tab Layout. Pilihlah kelompok menu shortcut yang dihendaki sesuai kebutuhan, seperti :

a. Toolbar Dimension
Toolbar Dimension seperangkat short cut berfungsi untuk memberikan ukuran pada gambar yang telah dibuat.
b. Toolbar Draw
Toolbar Draw seperangkat short cut berfungsi untuk membuat objek gambar pada kanvas kerja.
c. Toolbar Modify           
Toolbar Modify seperangkat short cut berfungsi untuk mengubah bentuk gambar yang telah dibuat.
2.      Menu Utama
Pilihlah menu dengan kelompok menu seperti di gambar berikut :

ScreenHunter_002.bmp
mengetikan sebuah perintah di command bar kemudian tekan enter
3.      Mengulangi perintah sebelumnya
v  Tekan space bar
v  Klik kanan pada mouse
v  Tekan enter
4.      Melihat history perintah
v  Tekan F2
5.      Zoom
v  Putar mouse wheel in/out
v  Ctrl + shift + klik kiri tahan geser
6.      Panning
v  Tekan mouse wheel
v  Ctrl + shift + klik kanan tahan geser


              II.            ANALISA
Pada praktikum Gambar Teknik, yakni tentang penggunaan program ProgeCAD. Kami mempelajari cara – cara menggambar suatu objek yang sederhana. Misalnya seperti menggambar sebuah garis, caranya adalah:
a.          Lakukan salah satu dari berikut:
1.      Pilih Draw > Line.
2.      Pada toolbar Draw 2D, klik Line tool.
3.      Tulis line pada command bar dan lalu tekan Enter.
b.         Tentukan start point.
c.          Tentukan end point.
d.         Mengahiri langkah tekan enter/esc/klik kanan.
Selain menggambar garis, kita juga mempelajari tentang bagaimana menggambar elips. Menggambar elips adalah untuk menentukan titik akhir dari salah satu sumbu elips, dan kemudian tentukan jarak yang mewakili setengah panjang sumbu kedua. Titik akhir dari sumbu pertama menentukan orientasi elips. Maka langkah – langkah untuk menggambar elips adalah sebagai berikut :
a.          Lakukan salah satu dari berikut:
1.     Pilih Draw > Line.
2.     Pada toolbar Draw 2D, klik ellipse tool.
3.     Tulis ellipse pada command bar dan lalu tekan Enter.
b.         Tentukan start point.
c.          Tentukan end point.
d.         Tentukan pangjang sumbu lainnya.
Kemudian selanjutnya kita juga dikenalkan mengenai sistem kordinat. Sistem kordinat itu sendiri terbagi menjadi 3 bagian, yang terdiri dari :
1.            Koordinat absolute
Program ProgeCAD memiliki system koordinat absolute, dimana prisnip dasar dari system ini adalah titik awal sebagai titik pusat.


2.            Koordinat Relatif
Program ProgeCAD memiliki system koordinat absolute,dimana prisnip dasar dari system ini adalah titk akhir sebagai titik awal.

3.            Koordinat Polar
Program ProgeCAD memiliki system koordinat absolute,dimana prisnip dasar dari system ini adalah titk akhir sebagai titik awal dan menggunakan sudut.

DIMENSI
PADA PROGE CAD

I.                   DASAR TEORI

Dimensi terdiri dari 5 jenis, 5 jenis dasar dimensi tersebut terdiri dari : linier, sudut, radial, diametral, dan ordinat. Apabila hendak membuat dimensi, maka program secara default menyimpanya pada entitas di layer saat ini, dengan menggunakan style dimensi saat ini. Setiap dimensi memiliki style dimensi yang terkait, yang mengontrol tampilan dimensi, seperti jenis kepala panah, style teks, dan warna dari berbagai komponen. kita dapat mengubah style dimensi yang ada dengan mengubah salah satu pengaturan dimensi variabel dan kemudian memperbarui style dimensi untuk mencerminkan pengaturan baru. Setiap dimensi yang dibuat terdiri dari beberapa bagian. Sebuah garis dimensi menunjukkan di mana dimensi dimulai dan berakhir. Bila membuat dimensi sudut, garis dimensi busur yang subtends sudut diukur. garis Ekstensi, juga disebut garis proyeksi, adalah garis yang membentang dari entitas yang kita ciptakan dimensi, sehingga kita dapat menempatkan garis dimensi dari entitas. Teks dimensi berisi informasi dimensi dan juga dapat mencakup prefiks, sufiks, toleransi, dan teks opsional lainnya. Saat kita memasukkan dimensi, kita dapat mengontrol teks dimensi dan menentukan posisi dan orientasi. Dimensi juga dapat mengandung komponen opsional lainnya. Bila kita membuat dimensi radial. Kita dapat menambahkan tanda pusat, yang merupakan symbol plus kecil yang menandai pusat lingkaran atau busur, atau kita dapat menambahkan centerlines, yang melintasi jalur yang memperpanjang keluar dari pusat lingkaran atau sebuah busur.

ScreenHunter_047.bmp

Styles Dimensi dan variabel

Dimensi yang kita masukkan dibuat menggunakan style dimensi saat ini. Kita  dapat membuat, menyimpan, memperbaiki, dan menghapus style dimensi rancangan kita. Untuk menampilkan informasi tentang style dimensi saat ini dan membandingkannya dengan nama style lainnya, kita dapat menggunakan perintah dimstyle. Dimensi gaya menyediakan cara bagi kita untuk mengubah berbagai pengaturan yang mengendalikan munculnya dimensi. Kemudian kita dapat menyimpan pengaturan tersebut untuk digunakan kembali. Jika kita tidak mendefinisikan style dimensi sebelum membuat dimensi, program ini menggunakan style standar dimensi, yang menyimpan pengaturan dimensi variabel default.


II.                ANALISA
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat dianalisa bahwa setelah kita mempelajari mengenai membuat gambar sederhana menggunakan ProgeCAD, maka selanjutnya adalah kita mempelajari tentang penggunaan dimensi pada ProgeCAD. Pada bab dimensi ini dijelaskan diantaranya yakni tentang mengubah style pada dimensi. Cara untuk mengubah style pada dimensi adalah :
1.         Lakukan salah sau langkah berikut:
v  Pilih Dimension > Dimension Style.
v  Pada toolbar dimensi, klik Angular tool ScreenHunter_060.bmp
v  Ketik dimstyle kemudian Enter.
2.        Pilih entitas busur yang dimaksud.
3.        Tentukan parameter-parameter yang akan di rubah dengan mengetikan nilai atau mouse klik.
Lalu diterangkan pula pada saat praktikum gambar teknik bab dimensi ini, yakni tentang membuat berbagai macam dimensi yang terdiri dari:
·           Membuat dimensi linear
Dimensi linier membubuhi keterangan jarak linier atau pun panjang serta dapat berorientasi horizontal, paralel, maupun vertikal sesuai untuk suatu entitas yang ada.
·           Membuat dimensi angular
Dimensi angular  adalah dimensi pada sudut yang diukur antara dua baris. Kita juga dapat membubuhi entitas yang memiliki nilai sudut tertentu.
Langkah membuat dimensi angular pada sebuah entitas
1.        Lakukan salah sau langkah berikut:
a)         Pilih Dimension > Angular.
b)        Pada toolbar dimensi, klik Angular tool ScreenHunter_056.bmp
c)         Ketik dimangular kemudian Enter.
2.        Pilih entitas busur yang dimaksud.
3.        Tetntukan lokasi dimensi busur.

·           Membuat dimensi diametral
Langkah membuat dimensi diametral pada sebuah entitas
1.      Lakukan salah sau langkah berikut:
a)       Pilih Dimension > Diameter.
b)       Pada toolbar dimensi, klik Diameter tool
c)       Ketik dimdiameter kemudian Enter.
2.      Pilih entitas lingkaran yang dimaksud.
3.      Tetntukan lokasi dimensi Diameter.
Selanjutnya kita diberi penjelasan apabila ingin mengedit sebuah dimensi. Diterangkan bahwa kita dapat menggunakan grip untuk mengedit dimensi entitas. Selain itu, kita juga dapat mengedit teks dimensi. Kita dapat memutar baris dimensi dan teks dimensi  ke sudut manapun yang diinginkan, serta kita dapat memposisikan teks dimensi di mana saja sepanjang garis dimensi. Kita dapat memutar teks dari dimensi yang ada, memindahkan teks dimensi ke posisi baru, atau mengganti teks yang dipilih dimensi dengan teks baru. Dan juga dapat mengembalikan teks dimensi ke posisi semula seperti yang didefinisikan oleh gaya dimensi saat ini. Semua dimensi yang dipilih akan diperbarui secara bersamaan.
Langkah memrubah Text dimensi pada sebuah entitas
1.     Pilih Dimension > Edit Dimension Text.
2.     Masukan Nilainya kemudian enter.
3.     Tetntukan entitas yang hendak di rubah.


VISIO 2007
DAN OBJEK MODIFIKASI


I.         DASAR TEORI
Microsoft Office Visio 2007 berfungsi membantu kita untuk membuat diagram tampak profesional baik untuk tujuan mendokumentasikan atau menganalisis informasi. Sebagian besar program perangkat lunak grafis tergantung pada keterampilan artistik, jadi hasil tampilan akhir secanggih apapun alatnya kembali ke pengguna. Namun dalam hal ini setidaknya bila kita menggunakan Visio, menyampaikan informasi penting secara visual dilakukan semudah membuka template, menyeret objek ke lembar kerja. Fitur baru dan tambahan pada Office Visio 2007 menjadikan proses pembuatan diagram lebih mudah dan lebih cepat, tapi hasil yang lebih mengesankan. Visio tersedia dalam dua edisi: Microsoft Office Visio Professional 2007 dan Microsoft Office Visio Standard 2007.Office Visio Standard 2007 memiliki banyak fitur yang sama bahwa Office Visio Professional 2007 , tapi Office Visio Professional 2007 memiliki banyak template dan beberapa fitur canggih tambahan. Terdapat sedikit perbedaan tampilan antara Microsoft Office Visio 2007 dan Microsoft Office Word 2007. Perbedaan tersebut adalah dalam hal pengelompokan menu, pengelompokan menu pada Microsoft Office Visio 2007 menggunakan Menubar sedangka pada Microsoft Office Word 2007 menggunakan Ribbon.
Pada Office Visio 2007 tersedia juga jenis diagram baru yakni Pivot Diagram. Pivot Diagram menampilkan data sebagai kumpulan objek yang diatur dalam secara terstruktur yang membantu Kita untuk menganalisis dan merangkum data secara visual, format yang mudah di fahami. Menggunakan Pivot Diagram, Kita secara visual dapat menjelajahi data bisnis Kita, menganalisanya, dan membuat beberapa tampilan dari itu untuk mendapatkan gambaran yang lebih informatif. Mudah mengidentifikasi isu-isu kunci, tren, dan fungsi lainya. Kita bahkan dapat menyisipkan Pivot Diagram ke dalam diagram Visio lain untuk melengkapi data.
II.      ANALISA
Saat praktikum bab ini, kita diajarkan mengenai bagaimana pengguna dan cara mengoperasikan microsoft visio 2007. Pertama – tama yang dilakukan adalah dengan memulai lembar kerja baru. Caranya adalah:
1.         Klik Tombol start/windows,
2.         Microsoft Visio 2007,
3.         File,
4.         New,
5.         New Drawing (Metric)
Atau klik
ScreenHunter_03 Apr. 28 06.35.jpg
Langkah berikutnya yang harus kita lakukan adalah merubah format ukuran, langkahnya yakni :
1.         File
2.         Page Setup
3.         Drawing Scale
4.         Pre-defined scale, kita pilih metric
5.         OK
Pembahasan berikutnya adalah kita membuat objek sumbu kordinat XY. Langkah awalnya adalah kita klik line tool pada Drawing toolbar, klik dan tahan di kolom pertama baris ke dua tarik se arah sumbu Y banyaknya baris terserah ketentuannya, buat garis serupa yang berada pada sumbu X. Microsoft Visio pun dapat digunakan untuk membuat gambar denah rumah. Apabila kita hendak membuat sebuah denah rumah dengan menggunakan microsoft visio 2007, maka pertama kita klik File, lalu pilih New, setelah itu pilih Maps and Floor Plans,dan yang terakhir kita pilih Home Plan (matric). Pada denah rumah yang kita buat, apabila kita igin menambahkan ornamen sepereti jendela, pintu, dinding dan lain sebagainya, maka microsoft visio pun menyediakannya. Apabila kita ingin menambahkan dinding maka caranya Klik Wall, Shell and Structure ; lalu drag and drop room, lepaskan di lembar kerja; kita letakan ujung kiri bawah objek kotak di kolom 4 dan baris 4; Klik kanan pada objek kotak; kemudian klik properties, Isi width 3 dan length 2, dan yang terakhir klik OK. Selanjutnya apabila kita ingin menambahkan pintu, yang harus dilakukan adalah kita drag and drop objek door, letakan pada kolom 10 dan baris 9 (misalnya). Pembahasan yang terakhir tentang microsoft visio 2007 ini adalah apabila kita ingin memodifikasi objek, langkah – langkahnya yakni kita klik kanan kotak atas, klik Shape, lalu Ungroup, dan OK. Lakukan hal sama untuk kotak bawah.


RANGKAIAN GERBANG LOGIKA, PENCACAHAN (COUNTER) DAN REGISTER (TEKNIK DIGITAL)


 MODUL I : RANGKAIAN GERBANG LOGIKA

Setelah melakukan praktikum modul I yakni tentang Rangkaian Gerbang Logika maka dapat dianalisa bahwa untuk membuat sebuah rangkaian gerbang logika dalam ilmu teknik, terutama teknik digital terlebih dahulu kita harus memahami bahwa terdapat tiga macam rangkaian gerbang logika dasar yang terdiri dari gerbang OR, And, dan NOT. Kita menggunakan gerbang OR apabila dihadapkan pada pada kondisi penjumlahan. Sedangkan gerbang And kita gunakan untuk perkalian. Yang terakhir adalah gerbang NOT, yang digunakan sebagai pembalik dalam rangkaian logika, gerbang NOT juga disebut inverter. Perlu kita ingat bahwa keluaran pada gerbang OR akan berlogika 1 jika salah satu atau semua masukan pada gerbang OR tersebut berlogika 1 dan keluarannya akan  memiliki nilai atau berlogika 0 jika dan hanya jika semua masukannya itu berlogika 0. Selanjutnya untuk keluaran pada gerbang And akan menghasilkan keluaran apabila masukannya berlogika 1 jika dan hanya jika semua masukannya berlogika 1. Serta keluarannya akan berlogika 0 apabila salah satu masukannya berlogika 0. Kemudian pada gerbang NOT, apabila masukannya berlogika 1 maka keluarannya akan berlogika 0, begitu pun sebaliknya.
Persamaan boolean pun dapat kita sederhanakan caranya adalah dengan menggunakan Karnaugh Map. Karnaugh Map merupakan suatu cara yang digunakan untuk menyederhanakan persamaan boolean. Cara untuk menyederhanakan persamaan boolean dengan menggunakan Karnaugh Map ini terbagi menjadi dua persamaan. Yakni minterm dan maxterm. Minterm merupakan penjumlahan dari perkalian. Sedangkan maxterm adalah perkalian dari penjumlahan. Dari hasil data yang diperoleh dari praktikum Rangkaian Gerbang Logika dapat dilihat bahwa untuk yang gerbang AND dan NAND dengan 3 masukan artinya inputnya terdiri dari 3komponen yakni C, B,dan A maka pada gerbang AND dan NAND tersebut apabila masukannya 1 maka akan menghasilkan output atau keluaran 1 juga, selain itu selebihnya 0. Jadi masukan lain selain 1 maka hasil outputnya akan menghasilkan 0. Lalu untuk gerbang OR dan NOR dengna tiga masukan, merupakan kebalikannya dari gerbang AND dan NAND dengan tiga masukan. Pada gerbang OR dan NOR dengan tiga masukan tersebut, apabila masukannya atau inputnya 0 maka hasil keluarannya adalah 0 selain itu selebihnya 1. Jadi, apabila ada masukan yang bernilai selain 0 maka outputnya akan 1. Sedangkan untuk rangkaian yang half adder, keluarannya berupa summary dan carry out. Pada half adder ini, apabila inputnya 0 maka keluarannya pun menjadi 0. Lalu apabila masukannya 1 – 1 maka keluarannya pun tetap akan 0 ini berlaku untuk keluaran yang summary. Sedangkan untui keluaran yang carry, masukan 1 – 1 maka akan menghasilkan keluaran 1.

KESIMPULAN

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan tentang materi pada bab Rangkaian Gerbang Logika ini bahwa:
1)      Pada gerbang logika dasar, terdiri dari 3 macam yakni AND, OR, dan NOT.
2)      Gerbang And adalah gerbang perkalian dimana output akan berlogika “1” jika dan hanya jika semua inputnya berlogika “1” dan outputnya akan berlogika ‘0” jika salah satu masukannya berlogika “0”.
3)      Pada rangkaian gerbang logika terdapat istilah Karnaugh Map.
4)      Karnaugh Map adalah cara untuk menyederhanakan persamaan booelan yang paling sederhana.
5)      Karnaugh Map itu sendiri, terdapat dua macam bentuk persamaannya, yakni bentuk minterm dan maxterm.
6)      Minterm merupakan persamaan penjumlahan dari perkalian, sedangkan maxterm itu sendiri merupakan perkalian dari penjumlahan.


MODUL II : PENCACAHAN (COUNTER)

Pada praktikum modul II yang membahas mengenai pencacah atau counter dapat dianalisa bahwa rangkaian pencacah dapat terbentuk dari beberapa flip-flop (FF). Penyusunan rangkaian flip - flop ini mengikuti urutan yang telah ditentukan. Agar kita dapat menyusun sejumlah flip - flop yang memenuhi urutan – urutan perubahan, maka proses tersebut bergantung pada macam pencacahnya. Maksudnya adalah jenis flip – flop yang digunakan tersebut dapat sinkron atau tidak. Pencacah itu sendiri terbagi menjadi pencacah yang sinkron dan pencacah yang tak sinkron. Pencacah yang sinkron terdiri dari pencacah biner modulo – 8, pencacah biner modulo – 6, serta pencacah BCD (Binary Code Decimal). Sedangkan pencacah yang tak sinkron ini pun terdiri atas pencacah tak sinkron biner modulo – 8, dan pencacah tak sinkron biner modulo – 6.
Melihat hasil data yang diperoleh dari hasil praktikum, dapat dilihat bahwa pada rangkaian pencacah sinkron – biner modulo8, keluaran akan menjadi 0 kembali apabila pada pulsa klok yang ke-8. Lalu untuk pencacah sinkron modulo6, maka keluaran akan menjadi 0 kembali pada pulsa klok yang ke-6. Sedangkan paa pencacah sinkron yang BCD atau Binary Code Decimal, keluaran pada pencacah ini akan menjadi 0 kembali pada saat di pulsa klok yang ke-10 lalu selanjutnya (pulsa klok ke-11 dst) akan sama kembali lagi seperti pada pulsa klok yang ke-1. Untuk pencacah yang tak sinkron, yang terdiri atas pencacah asinkron biner modulo 8, sama halnya dengan pencacah sinkron biner modulo8. Jadi keluarannya akan menjadi 0 lagi hasilnya pada saat di putaran pulsa klok yang ke-8. Begitu pula untuk pencacah asinkron biner modulo6. Sama halnya dengan pencacah sinkron biner modulo6, jadi akan menghasilkan keluaran yang 0 apabila pada pulsa klok yang ke-6. Selebihnya akan seperti awal lagi. Maksudnya nilai dari keluaran itu akan sama lagi seperti keluaran pada pulsa klok yang ke-1 dan seterusnya. Lalu yang terakhir adalah bentuk pencacah asinkron BCD atau Binary Coded Decimal, pada pencacah asinkron BCD ini, kondisi keluaran yang menjadi 0 lagi akan ditemui apabila pada pulsa klok yang ke-8, setelah pulsa klok yang 8 itu maka pulsa klok yang ke-9 hingga yang ke-11 akan menghasilkan keluaran yang sama seperti pada keluaran pulsa klok putaran yang ke-1 begitupun seterusnya.

KESIMPULAN

KESIMPULAN
Dari praktikum yang sudah dipraktikumkan, saya menyimpulkan bahwa :
1)      Beberapa flip flop biasanya akan membentuk suatu rangkaian pencacah.
2)      Agar dapat menyusun sejumlah flip flop yang memenuhi urutan perubahan yang telah ditentukan maka bergantung pada macam pencacahnya.
3)      Pencacah itu sendiri terbagi menjadi dua bagian, yakni pencacah sinkron dan pencacah tak sinkron.
4)      Pencacah sinkron dibagi lagi menjadi beberapa bagian yakni pencacah sinkron modulo8, pencacah sinkron modulo6, dan pencacah BCD sinkron.


HASIL DATA

I.     Pencacah sinkron
a.    Pencacah Sinkron-biner modulo -8
Pulsa klok
ke-
Keluaran
QA
QB
QC
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
1
0
3
0
1
1
4
1
0
0
5
1
0
1
6
1
1
0
7
1
1
1
8
0
0
0
9
0
0
1
10
          0
          1
      0










b.    Pencacah sinkron-biner modulo -6
Pulsa klok
   ke-
Pulsa klok
ke-
Keluaran
QA
QB
QC
0
0
0
0
1
0
0
1
2
0
1
0
3
0
1
1
4
1
0
0
5
1
0
1
6
0
0
0
7
0
0
1
8
0
1
0

c.         Pencacah sinkron BCD (Binary Code Decimal)
Pulsa klok
ke-

Pulsa klok
 ke-
Keluaran
QD
QC
QB
QA
0
0
0
0
0
1
0
0
0
1
2
0
0
1
0
3
0
1
1
1
4
0
1
0
0
5
0
1
0
1
6
0
1
1
0
7
0
1
1
1
8
1
0
0
0
9
1
0
0
1
10
0
0
0
0
11
0
0
0
1


II.    Pencacah tak sinkron
a.         Pencacah asinkron-biner modulo8
Pulsa klok
ke-
Pulsa klok
ke-
Keluaran
QC
QB
QA
0
0
0
0
1
1
0
0
2
0
1
0
3
1
1
0
4
0
0
1
5
1
0
1
6
0
1
1
7
1
1
1
8
0
0
0
9
1
0
0
10
0
1
0

b.        Pencacah asinkron-biner modulo6
Pulsa klok
ke-

Pulsa klok
ke-
Keluaran
QC
QB
QA
0
0
0
0
1
1
0
0
2
0
1
0
3
1
1
0
4
0
0
1
5
1
0
1
6
0
0
0
7
1
0
0
8
0
1
0

c.         Pencacah asinkron BCD (Binary Coded Decimal)
Pulsa klok
ke-

Pulsa klok
ke-
Keluaran
QD
QC
QB
QA
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
2
0
1
0
1
3
1
1
0
1
4
0
0
1
0
5
1
0
1
0
6
0
1
1
1
7
1
1
1
1
8
0
0
0
0
9
1
0
0
0
10
0
1
0
1
11
1
1
0
1




MODUL III : REGISTER

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dari hasil praktikum modul III ini, yang membahas tentang Register dapat dianalisa jika rangkaian register memiliki fungsi untuk menyimpan data sementara yang kemudian akan diganti oleh data yang baru. Jadi register ini merupakan media untuk menyimpan data yang berupa satu atau beberapa flip – flop yang digabungkan menjadi satu. Perlu diingat bahwa register hanya dapat menyimpan data yang terdiri atas satu bit bilangan biner yakni yang terdiri atas satu bit bilangan biner yang terdiri dari 0 atau 1. Terdapat cara apabila kita ingin mengambil data dari suatu register. Caranya dengan rangkaian paralel dan seri. Dengan memparalelkan register yaitu data yang terdiri dari beberapa bit tersebut akan dimasukan dan dikeluarkan dari register secara serempak dan bersamaan. Sebaliknya, dengan cara yang serial adalah data yang bit demi bit itu yang dimasukan atau pun dikeluarkan dari register secara beruntun. Dalam praktikum register ini, kita pun dikenalkan dengan macam – macam register. Macam – macam register itu adalah PIPO (Register Paralel In – Paralel Out), SIPO (Register Serial In – Paralel Out), SISO (Register Serial In – Serial Out), dan PISO (Register Paralel In – Serial Out).
Pada register SISO (Register Serial In – Serial Out), data masukan serial akan digeser oleh sinyal clock T. Sebelumnya janganlah lupa, kita atur terlebih dahulu posisi kontrol R = 1 dan OE = 0 kemudian setelah itu, kita masukan data serial pada SE sesuai dengan perintah yang terdapat ditabel. Lalu untuk Register Paralel In – Paralel Out atau SISO sistematikanya adalah kita harus posisikan kondisi awal sinyal kontrolnya dengan S = 1, OE-nya = 0, dan R = 1 kemudian baru lah kita masukan input pada E5 hingga E1. Setelah kita beri masukan kita rubah kondisi S-nya menjadi = 0. Untuk register yang PISO (Register Paralel In – Serial Out) cara kerjanya seperti biasa, pada register SIPO ini pun sinyal clock T masih mempunyai peranan. Seperti yang kita ketahui, sinyal clock T dibutuhkan untuk menggeser data masukan serial. Tak lupa pada register SIPO ini pun kita harus mengatur kondisi awal sinyal kontrol R = 1 dan OE = 0, lalu kita masukan lagi masukan data serialnya pada SE yang sesuai pada tabel percobaan. Perlu kita ingat, pada register yang memerlukan peranan sinyal clock T, SE – nya harus disinkronkan dengan sinyal clock T tersebut, dan tombol sinyal clock T ditekan setelah penyetingan data pada SE. Untuk Register SIPO terdapat dua keluaran yang harus kita perhatikan, yakni keluaran dalam bentuk flip flop dan dalam bentuk register. Apabila kita ingin melihat hasil keluaran Register SIPO yang dalam bentuk paralel register maka kita harus mengaktifkan OE – nya menjadi = 0.

            KESIMPULAN

KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum, dan berdasarkan hasil data yang telah diperoleh maka dari praktikum modul III Teknik Digital tentang Register, dapat disimpulkan bahwa :
1)      Sinyal clock T pada rangkaian Teknik Digital Register, mempunyai fungsi untuk menggeser data pada masukan serial.
2)      Register merupakan media untuk menyimpan data yang terbentuk atau berasal dari satu atau beberapa flip flop. Namun hanya bersifat sementara, karena selanjutnya akan digantikan oleh data yang baru.
3)       Terdapat 2 macam cara untuk mengambil data dari suatu register, yakni dengan memparalelkan register dan mejadikan register menjadi serial.
4)      S dibuat menjadi = 0 tujuannya adalah untuk mengaktifasikan serial pada rangkaian register.
5)      Register terdiri dari 4 macam, yakni PIPO (Register Paralel In – Paralel Out), SIPO (Register Serial In – Paralel Out), SISO (Register Serial In – Serial Out), dan PISO (Register Paralel In – Serial Out)
HASIL DATA

1.      Register SISO (Serial Input – Serial Output)
Klok
Input Seri

Output Register
O5
O4
O3
O2
O1
0
0
0  00
0
0
0
0
1
1
1    11
0
0
0
0
2
0
0
1
0
0
0
3
0
0
0
1
0
0
4
1
1
0
0
0
0
5
1
1
1
0
0
1
6
0
0
1
1
0
0
7
0
0
0
1
1
0
8
0
0
0
0
1
1
9
0
0
0
0
0
1
10
0
0
0
0
0
0
11
1
0
0
0
0
0
12
1
0
0
0
0
0
13
0
0
1
1
0
0
14
0
0
0
0
1
0
15
1
1
0
0
1
1
16
0
0
0
0
0
1
17
0
0
0
1
0
0
18
0
0
0
0
1
0
19
0
0
0
0
0
1
20
0
0
0
0
0
0
21






22






23






24






25






26






27






28






29






30








































2.      Register PIPO (Paralel Input – Paralel Output)

INPUT PARALEL
OUTPUT REGISTER
E5
E4
E3
E2
E1
O5
O4
O3
O2
O1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
1
0
0
1
1
1
0
0
1
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1

1
0
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
1
1
0
0
0
1
1
0
1
1
0
0
0
1
1
0
0

3.      Register PISO (Paralel Input – Serial Output)
KLOK
INPUT PARALEL
OUTPUT REGISTER
E5
E4
E3
E2
E1
O5
O4
O3
O2
O1
0
  1
  0
  0
  0
  1
  1
  0
  0
  0
  1
1
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  1
  1
  0
2
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  0
  0
  0
3
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  1
  0
  0
  0
4
  -
  -
  -
  -
  -
  1
  0
  0
  0
  0
5
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  0
  0
  0
0
  1
  1
  0
  0
  1
  1
  1
  0
  0
  1
1
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  1
  1
  0
  0
2
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  1`
  1
  0
3
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  0
  1
  1
4
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  0
  0
  1
5
  -
  -
  -
  -
  -
  0
  0
  0
  0
  0

4.      Register SIPO (Serial Input – Paralel Output)
KLOK
INPUT
SERIAL
OE
OUTPUT FLIP-FLOP
OUTPUT REGISTER
Q5
Q4
Q3
Q2
Q1
O5
O4
O3
O2
O1
0
-
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
1
0
0
0
0
0
0
0
3
1
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
1
0
1
0
0
0
0
0
5
1
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
-
-
1
1
0
1
0
1
1
0
1
1
1
0
-
0
1
0
1
0
1
0
0
0
0
0
1
1
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
0
0
3
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
0
4
0
0
0
0
0
1
1
0
0
0
0
0
5
0
0
1
0
0
0
1
0
0
0
0
0
-
-
1
1
0
0
0
1
1
0
0
0
1


DAFTAR PUSTAKA

Penulisan laporan diambil dari :
Modul praktikum Teknik Digital tahun 2010/2011.