Sunday 19 February 2012

PROPOSAL PROYEK TUGAS AKHIR PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535


PROPOSAL PROYEK TUGAS AKHIR
PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535

A.    Latar Belakang
Seiring kemajuan teknologi serta tingkat penganguran yang cukup tinggi, maka rata-rata tindak kejahatan semakin meningkat, khususnya tindakan pencurian maupun perampokan yang dilakukan di perumahan ataupun perkantoran. Juga tingkat kesibukan masyarakat akan pekerjaan yang menyebabkan kurangnya perhatian terhadap keamanan rumah ataupun perkantoran dari bahaya tindakan kriminal pencurian atau kebakaran. Perampokan atau pencurian yang terjadi di rumah-rumah atau gedung-gedung perkantoran kerap kali terjadi saat pemilik sedang lengah atau tidak berada di rumah atau kantor mereka, sehingga ada perasaan khawatir saat akan meninggalkan rumah atau kantor baik dalam waktu yang lama maupun waktu yang relatif sebentar. Alternatif yang diambil adalah menyewa security atau private guard untuk menjaga keamanan. Namun langkah ini harus ditebus dengan harga yang mahal, karena harus mengeluarkan biaya yang cukup mahal dan tidak efektif karena kemampuan security sangat terbatas. Oleh karena itu dirancanglah sebuah alat dengan teknologi yang sedang berkembang saat ini sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-sehari, sederhana namun sangat efektif. Dengan alat ini maka perasaan khawatir tentang keamanan yang sangat mahal dapat dihilangkan dan proteksi terhadap property lebih terjamin. Baik itu menghindarkan dari penyusup atau pun dari bahaya kebakaran ketika rumah ditinggalkan oleh pemiliknya.
        Dari latar belakang di atas, penulis merancang suatu alat yang dapat mempermudah pengamanan rumah maupun kantor dengan menggunakan mikrokontroler. Mikrokontroler yang akan digunakan adalah tipe mikrokontroler 8535. Atas dasar tersebut, penulis mengambil judul Tugas Akhir “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535”.

B.     Perumusan Masalah
Keamanan merupakan salah satu aspek yang penting dalam sebuah sistem informasi. Melihat kondisi ini , maka dirancang sebuah alat yang efisien. Dengan menggunakan alarm sebagai respon dari sensor magnet sebagai pendeteksi penyusup dan sensor asap sebagai pendeteksi kebakaran juga memanfaatkan transmisi Push To Talk (PTT) pada Walkie Talkie (WT) sebagai modulator dan memanfaatkan mikrokontroler AVR seri ATMega8535 sebagai pusat sistem dengan membuat pemograman Assembly pada mikrokontroller sebagai perintah kerja, sehingga dibuat sistem keamanan dan monitoring terintergrasi yang bekerja 24 jam tanpa mengenal lelah serta hemat biaya.



C.    Maksud dan Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan sistem keamanan terpadu berbasis mikrokontroler secara umum adalah:
1.      Merancang suatu transmitter sistem keamanan berbasis mikrokontroler AVR seri ATMega8535.
2.      Merancang suatu alat dalam hal ini transmitter untuk mendeteksi bahaya kebakaran dengan memanfaatkan sensor asap.
3.      Merancang suatu alat bagian transmitter untuk mendeteksi bahaya pencurian dengan memanfaatkan sensor magnet dan buzer sebagai alarm.
4.      Merancang suatu alat khususnya transmitter yang dapat melakukan proses broadcast atau penyebaran informasi pada saat terjadi kebakaran atau pencurian ketempat lain yang memiliki sistem keamanan yang sama.

D.    Manfaat Penulisan
Adapun manfaat yang ingin diperoleh dari pembuatan tugas akhir ini adalah:
1.      Menghasilkan produk baru yang berupa barang inovatif.
2.      Menjadikan sistem keamanan berbasis mikrokontroller dan monitoring terintergrasi yang bekerja 24 jam
3.      Untuk memperluas dan mempermudah pengetahuan terutama mengenai mikrikontroller dan sensor, khususnya dalam penggunaan alat tersebut.
4.      Sebagai alat bantu untuk mencegah kejahatan dan kebakaran pada instansi yang membutuhkan
E.     Batasan Masalah
1.      Pin I/O pada mikrokontroler AVR seri ATMega8535 dapat dikonfigurasi sebagai input atau output, dengan cara mengubah isi I/O register Data Direction Register.
2.      Keluaran dari suatu port mikrokontroler hanya dapat mengemudikan perangkat output dengan arus yang kecil, maka dipergunakan penguat lagi berupa transistor atau IC penguat agar port tersebut tidak terbebani,
3.      Sistem hanya mendeteksi sensor asap dan sensor pencuri (sensor magnet)
4.      WalkieTalkie difungsikan sebagai modulator untuk media transmisi sebagai transmitter.
5.      Perangkat HT tidak memperhitungkan adanya error detection dan error recovery yang mungkin bisa terjadi

F.     KAITAN JUDUL DENGAN TEKNIK TELEKOMUNIKASI
Pengambilan judul “PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM KEAMANAN BERBASIS MIKROKONTROLLER ATMega 8535” berkaitan dengan bentuk pengaplikasian dari mata kuliah mikroprosesor & interface dalam melakukan komunikasi data terhadap perangkat elektronika lainnya serta sistem komunikasi .

G.    METODOLOGI
Metodologi penelitian yang digunakan dalam pembuatan tugas akhir ini adalah :
1.      Metodologi Penelitian
a.       Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimen. Tujuan dari metode ini adalah untuk mendapatkan rangkaian alat yang akan dibuat. Metode ini dilakukan dengan cara mencari, memodifikasi rangkaian-rangkaian elektronika untuk tugas akhir serta melakukan pengujian terhadap rangkaian yang telah dibuat.
b.      Instrumen Penelitian
Instrumen  penelitian adalah berupa rangkaian yang terdiri dari bagian penerima yang digunakan dan mikrokontroler ATMega 8535 sebagai pengendali transmitter.
c.       Parameter yang diamati
Parameter yang diamati adalah intensitas asap dan sistem magnet pada pintu rumah ataupun kantor yang diatur secara digital.

2.      Metode Pengumpulan Data
a.       Studi literatur
Studi literatur, dilakukan dengan mengunjungi situs-situs yang membahas mengenai karekteristik mikrokontroller AVR seri ATMega8535, Prinsip kerja transmitter WalkieTalkie, karakteristik Sensor infrared dan photodioda sebagai pendeteksi asap akan indikasi kebakaran dan mempelajari buku-buku teks pendukung yang berkaitan.

b.      Interview
Pengumpulan bahan dengan mewawancarai pihak-pihak yang ahli dalam bidangnya dan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
Perancangan dan pembuatan alat untuk tugas akhir yang akan disusun ini digambarkan dalam diagram alir sebagai berikut :

H.    SISTEMATIKA PENULISAN
        Keseluruhan penulisan Tugas Akhir ini akan dibagi menjadi lima bab bahasan dengan lampiran dan daftar istilah yang diperlukan yaitu:

BAB I      :   PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan  masalah, batasan masalah, maksud dan tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
BAB II     :   DASAR TEORI
Bab ini menjelaskan tentang teori dasar yang menunjang tugas akhir, seperti tentang Mikrokontroler AT89S51, infra merah, dan teori lainnya yang menunjang Tugas Akhir.
BAB III   :   PERANCANGAN SISTEM
Bab ini berisi tentang perancangan pembuatan alat yang akan digunakan dalam proses pembuatan tugas akhir.
BAB IV   :   PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN HASIL
Bab ini berisi tentang analisa dan hasil pengujian dari tiap-tiap blok diagram alat yang akan dirancang mengenai kekurangan dan kelebihannya.
BAB V     :   PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan akhir dari hasil pengamatan dan saran dari Tugas Akhir.

I.       KAJIAN PUSTAKA
1.      Mikrokontroller AVR ATMega 8535
Mikrokontroller adalah pusat kerja dari suatu sistem elektronika seperti halnya mikroprosesor sebagai otak komputer. Adapun nilai plus bagi mikrokontroller adalah terdapatnya memori dan port input/output dalam suatu kemasan IC. Kemampuannya yang programmable, fitur yang lengkap seperti ADC internal, EEPROM internal, port I/O, komunikasi serial.
Mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC 8 bit, dimana semua instruksi dikemas dalam kode 16 bit dan sebagian besar instruksi dalam 1 (satu) siklus clock, berbeda dengan instruksi MCS51 yang membutuhkan 12 siklus clock. Hal ini terjadi karena kedua jenis mikrokontroler tersebut memiliki arsitektur yang berbeda. AVR berteknologi RISC (Reduced Instruction Set Computing), sedangkan seri MCS51 berteknologi CISC (Complex Instruction Set Computing). Secara umum, AVR dapat dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu keluarga ATtiny, keluarga AT90Sxx, keluarga ATMega, dan AT86RFxx.
Pada dasarnya, yang membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fungsinya. Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan, mereka bisa dikatakan sama.Piranti dapat diprogram secara in-system programming (ISP) dan dapat diprogram berulang-ulang selama 10.000 kali baca/tulis didalam sistem.
a.       Konfigurasi Pin ATMega8535
Secara fungsional konfgurasi ATMega8535 sebagai berikut;
1)        VCC merupakan pin yang berfungsi sebagai pin masukan catu daya.
2)        GND merupakan pin Ground.
3)        Port A (PA0…PA7) merupakan pin I/O dua arah dan pin masukan catu ADC.
4)        Port B (PB0…PB7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu Timer/Counter, Komparator analog, dan SPI.
5)        Port C (PC0…PC7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus, yaitu TWI, Komparator analog, dan Timer Oscillator
6)        Port D (PD0…PD7) merupakan pin I/O dua arah dan pin fungsi khusus,yaitu komparator analog, Interupsi eksternal, dan komunikasi serial.
7)        RESET merupakan pin yang digunakan untuk me-reset mikrokontroller.
8)        XTAL1 danXTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
9)        AVCC merupakan pin masukan tegangan untuk ADC.
10)    AREF merupakan pin masukan tegangan referensi ADC.

b.      Arsitektur ATMega8535
ATMega8535 memilii bagian struktur bagian sebagai berikut :
1)      Saluran I/O sebanyak 32 buah, yaitu Port A, Port B, Port C, dan Port D.
2)      ADC 10 bit sebanyak 8 saluran
3)      Tiga buah Timer/Counter dengan kemampuan perbandingan.
4)      CPU yang terdiri atas 32 buah register.
5)      Watchdog Timer dengan osilator internal.
6)      SRAM sebesar 512 byte.
7)      Memori Flash sebesar 8 kb dengan kemampuan Read While Write.
8)      Unit interupsi internal dan eksternal.
9)      Port antarmuka SPI
10)  EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
11)  Antarmuka komparator analog.
12)  Port USART untuk komunikasi serial

c.       Fitur-Fitur ATMega8535
1)      Sistem mikroprosesor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
2)      Kapabilitas memori flash 8 KB, SRAM sebesar 512 byte, dan EEPROM (Electrically Erasable Programmable read Only Memory) sebesar 512 byte.
3)      ADC internal dengan fidelitas 10 bit sebanyak 8 channel.
4)      Portal komunikasi serial (USART) dengan kecepatan maksimal 2,5 Mbps.
5)      Enam pilihan mode sleep menghemat penggunaan daya listrik.
6)      Berperformen tinggi dan dengan konsumsi daya rendah (low power)
7)      Fitur Peripheral
Ø  Dua Timer/Counter 8-bit dengan Separate Prescaler (sumber clock yang dapat diatur) dan Mode pembanding
Ø  Satu Timer/Counter 16-bit dengan Separate Prescaler, Mode pembanding dan Capture Mode
Ø  Real Time Counter dengan sumber osilator terpisah
Ø  Terdapat delapan saluran ADC dengan resolusi sepuluh bit ADC
Ø  Empat saluran Pulse Width Modulation (PWM)
Ø  Terdapat Two Serial Interface
Ø  Programmable serial USART
Ø  Master/Serial SPI Serial Interface
Ø  Programmable Watchdog Timer dengan On-Chip Oscillator
Ø  On-Chip Analog Comparator
8)      I/O dan kemasan
Ø  32 programmable saluran I/O
Ø  40 pin PDIP, 44 pin TQFP, 44 PIN PLCC dan 44 pin MLF
9)      Tegangan Kerja
Ø  2,7 – 5,5V untuk ATmega8535L
Ø  4,5 – 5,5V untuk ATmega8535
10)  Kelas Kecepatan
Ø  0 – 8 Mhz untuk ATmega8535L
Ø  ·0 – 16 Mhz untuk ATmega8535



2.      Sensor
Sensor adalah peralatan yang digunakan untuk merubah suatu besaran fisik menjadi besaran listrik sehingga dapat dianalisa dengan rangkaian listrik tertentu. Hampir seluruh peralatan elektronik yang ada mempunyai sensor didalamnya. Pada saat ini, sensor tersebut telah dibuat dengan ukuran sangat kecil dengan orde nanometer. Ukuran yang sangat kecil ini sangat memudahkan pemakaian dan menghemat energi.

a.       Detektor Asap
Detektor asap ini terdiri dari 2 jenis yaitu photoelectric dan photodioda. Dimana perancangannya memanfaatkan partikel asap (indikasi kebakaran) sebagai penghalang sinar yang dipancarkan oleh infrared (photodioda). Saat photodioda tidak lagi menerima sinar infrared, maka seketika itu alarm akan berbunyi dan program akan bekerja bahwa indikasi akan terjadi kebakaran
Detektor di catu dengan tegangan 5 V dc, sinar infrared akan terus dan memancarkan dan diterima oleh photodioda. Apabila saat photodioda tidak menerima sinar infrared, maka seketika itu rangkaian pemancar akan aktif dan mengirim sinyal ke penerima dan secara langsung mengaktifkan sistem mikrokontroller. Output dari detektor asap sebesar 0,7 V. Output tersebut di terima oleh mikrokontroller sebesar 5 V, dengan penguatan tegangan oleh rangkaian switch.

b.      Sensor pintu (Magnetic door contact)
Sistem alarm ini adalah tanpa menggunakan kabel, sehingga tidak merusak keindahan rumah, pemasangan yang sangat cepat, pemutusan kabel oleh penjahat dapat dihindarkan, pemasangannya sangat mudah dan fleksibel. Dilengkapi dengan superdouble tape sehingga tinggal menempelkan sensor ditempat yang dikehendaki.
Sensor ini dipasang di pintu ataupun jendela, cara kerja alat ini adalah apabila pintu atau jendela terbuka, maka sistem alarm akan berbunyi. Kekuatan alarm dari sensor ini mencapai 90 DB.
Adapun data teknis dari sensor ini ialah;
o   Wireless data Transmission distance ≥ 200m
o   Supply voltage: DC:12 Vs
o   Wireless data Transmission distance ≥ 100m
o   Operating voltage : DC 12
o   dB output : 110 dB
o   Tone: continuous beep tone.

3.      Transmitter pada Walkie-Talkie
Walkie-talkie merupakan contoh dari transmisi dua arah bergantian, yaitu dapat mendengarkan atau berbicara secara bergantian. Tipe transmisi dua arah serentak (both-way transmission atau fullduplex) merupakan kanal dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah secara serentak (dapat mengirim dan menerima data pada saat bersamaan). Tipe transmisi dua arah bergantian (two way transmission atau half duplex) merupakan kanal transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah yang bergantian (satu arah dalam suatu saat tertentu), yaitu bila satu mengirimkan, yang lain sebagai penerima dan sebaliknya, tidak bisa serentak. Dengan transmisi dua arah bergantian maka dapat mengirim dan menerima data. Walkie-talkie merupakan contoh dari transmisi dua arah bergantian, yaitu dapat mendengarkan atau berbicara secara bergantian.

4.      LCD (Liquid Crystal Display)
LCD dalam perancangan suatu sistem yang menggunakan mikrokontroller, berfungsi menampilkan suatu nilai hasil sensor, menampilkan teks, atau menampilkan menu pada aplikasi mikrokontroller. LCD yang digunakan adalah jenis M1632. Ukurannya adalah 16×2 karakter, artinya layar LCD terdiri dari 2 baris yang masing-masing memuat 16 karakter.

J.      Perancangan
1.      Tujuan perancangan
Pada tahap perancangan, harus ditentukan hal-hal apa saja yang mejadi pertimbangan dalam membangun sebuah sistem. Perancangan sistem yang akan disusun tersebut akan direlisasikan ke dalam subjek yang akan dirancang. Hal ini sangat penting untuk memudahkan perancang pada tahap penyelesaian subjek tersebut. Sehingga hasil yang diperoleh maksimal, tepat dan jelas. Adapun pelaksanaan dalam tugas akhir ini, tujuan utama dari perancangan ialah memudahkan dalam pembuatan blok-blok rangkaian yang saling menunjang operasi sistem secara optimal. Perancangan yang berhubungan dengan pembuatan sistem keamanan berbasis mikrokontroller ini dibagi atas dua tahap yaitu:

2.      Rencana Rancangan
Pembuatan blok diagram bagian transmitter sistem keamanan, bertujuan untuk mempermudah realisasi sistem deskripsi sistem deskripsi sebagai basis security dan proteksi komunikasi Walkie-Talkie menggunakan mikrokontroler AVR khususnya pada daerah kerja sistem transmitter.

a.     Perancangan bagian Elektronik bagian transmitter sistem keamanan
Pada bagian ini semua tahap pekerjaan yang berhubungan dengan rangkaian transmitter, diantaranya ialah
Ø Menentukan komponen yang digunakan untuk membuat rangkaian elektronik transmitter.
Ø Merangkai dan uji coba rangkaian transmitter.
Ø Menggabungkan rangkaian dari setiap blok diagram di project board.
Ø Melakukan uji coba rangkaian sistem.
Perancangan transmitter sistem deskripsi sebagai basis security dan proteksi komunikasi Walkie-Talkie menggunakan mikrokontroler AVR

b.     Perancangan bagian Mekanik.(miniatur) untuk transmitter.
Pembuatan program;
1)      Membuat Program Bahasa C yang berbasiskan pada bahasa MCS-51 pada jendela list program khususnya bagian transmitter.
2)      Melakukan Compile program. Hal ini bertujuan agar Mengkonversi list program yang dibuat kedalam kode biner/hexadecimal
3)      Mendownload (Hasil Compile) ke IC mikrokontroller AVR seri ATMega8535

K.    Rencana Jadwal Pengerjaan
Adapun jadwal pengerjaan untuk penyusunan Tugas Akhir ini disusun sebagai berikut :
No
Kegiatan
Bulan
Februari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
1
Penyusunan Proposal
























2
Pengerjaan Tugas Akhir
























3
Seminar Proposal
























4
Penyusunan Laporan Tugas Akhir
























5
Sidang Tugas Akhir





























0 comments: