Welcome to Cellular Education Video Learn Blog

Membahas dan menampilkan video tutorial software analysis telekomunikasi seluler dan edukasi seputar dunia telekomunikasi seluler | Discussing and showing tutorial video of cellular telecommunications software analysis and education around the cellular telecommunications.

Information

Ask What You Want.

Sunday, 14 April 2013

MODULATOR DEMULATOR (MODEM)


A.    PENGERTIAN MODEM
Modem merupakan pengubah sinyal digital menjadi analog sebelum mengirimkannya melalui sinyal analog (misal jaringan telepon) atau perangkat modulasi/demodulasi sinyal digital (data) kedalam sinyal sebagai carrier/pembawanya.

B.     FUNGSI MODEM
Untuk mengirimkan data DAC (Digital-to-analog converter) Untuk menerima data ADC ( Analog – to Digital converter ) 2 – Way Comunication membutuhkan 2 modem, masing-masing modem berisi sirkuit untuk mengenkoding outgoing data dan mengecoding incoming data. Umumnya menggunakan point to point protocol (PPP)

C.    KEBUTUHAN MODEM
Melakukan komunikasi data melalui jaringan telepon analog Penggunaan modem meningkat tinggi setelah berkembangnya internet Kebutuhan banwidth yang terus meningkat membuat teknologi modem terus berkembang. Istilah modem tidak lagi digunakan hanya untuk teknologi PSTN, melainkan melalui pengunaan teknologi lainnya dengan bandwidth yang sangat tinggi.

D.    JENIS-JENIS MODEM
·         Modem PSTN
·         Modem Xdsl
·         Satelit Modem
·         Wireless Modem
·         Cable Modem
·         Asynchronous, Synchronous
- Modem yang berkecepatan rendah biasanya menggunakan asynchronous.
- Modem yang mempunyai kecepatan tinggi dan modem untuk leased line  biasanya menggunakan synchronous.
·         Ada Modem yang didasarkan pada :
a.       Fungsinya
·         Router (External)
Modem yang dapat mensupport baik routing IP Statik maupun Dinamik (dial in) modem jenis ini dapat terhubung ke ras baik Dengan IP statik maupun dengan user/password.
·         Bridge/USB (external)
Modem yang hanya mensuporrt protocol Dial-in, tidak bisa untuk Konfigurasi statik. Modem jenis ini terhubung ke RAS melalui Proses autentifikasi user/password di RADIUS.
b.      Letaknya
·         Internal MODEM
Merupakan device berupa card yang terpasang pada motherboard PC yang berfungsi sebagai network card sekaligus Modem Router ADSL.
·         External MODEM
Modem yang terpisah dari perangkat PC yang biasanya dilengkapi aksesoris seperti kabel interface untuk menghubungkan PC dengan Modem.
c.       Aplikasi Setting
·         http (Web based)
·         telnet
·         Windows wizard
·         CD installer
·         Hyperterminal

PENYAMBUNGAN KABEL MULTIPAIR


A.     PENYAMBUNGAN KABEL UDARA DENGAN SSK PANAS KERUT
Uji Terima Awal
Uji terima awal dilakukan sebelum penyambungan dan guna memastikan apakah kabel yang akan disambung dalam kondisi baik atau tidak.
Keselamatan Kerja
Untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka pelaksanaan penyambungan kabel udara harus waspada dan memperhatikan hal-hal berikut : Hati-hati waktu pemanasan, Bila bekerja dengan api terbuka pakailah sarung tangan, Jangan terlalu dekat dengan api.

B.     CARA PENYAMBUNGAN
Sebelum diuraikan cara penyambungan lebih lanjut perlu dijelaskan tempat dimana kabel udara akan disambung, yaitu : Tempat sambungan diantara tiang Tempat sambungan dekat dengan tiang. Sudah tentu cara penyambungannya akan berbeda terutama penyambungan kawat penggantungnya. Menentukan posisi sambungan : Pertama-tama potong bagian kabel yang rusak pada ujung kabel yang disebabkan oleh penarikan. Berilah tanda pada kedua ujung kabel udara yang hendak disambung 15 cm panjangnya dari tanda titik sambung.

C.     PENYAMBUNGAN KAWAT PENGGANTUNG

Apabila tempat sambungan berada diantara tiang. Dalam hal ini ada 2 cara penyambungan yaitu, Penyambungan kawat penggantung dengan mempergunakan selongsong besi dengan cara sebagai berikut :
·         Kedua ujung kawat penggantung yang dimaksud dipotong masing-masing 15 cm, sehingga kedua ujung kawat penggantung tersebut tepat terletak pada titik sambung.
·         Selanjutnya kedua ujung kawat penggantung tersebut dikupas PE-nya masingmasing kira-kira sepanjang ½ dari panjang panjang besi yang akan dipakai.
·         Masukkan kedu aujung kawat penggantung yang sudah dikupas PE-nya ke dalam kedua ujung lobang dari selongsong besi tersebut, sehingga kedua ujung kawat penggantung bertemu di tengah-tengah dari selongsong besi yang dimaksud.
·         Untuk mengepres selongsong besi tersebut dapat dipergunakan press-tang, yang sesuai atau roll sleeve comprassor.
·         Penyambungan kawat penggantung menggunakan bulldrog grip dengan cara sebagai berikut :
·         Kedua ujung dari kawat penggantung yang dimaksud sepanjang 30 cm diupas selubung PE-nya.
·         Agar kawat penggantung tersebut tidak terurai, perlua kedua ujungnya diikat dengan kawat ikat.
·         Kemudian letakkan kedu aujung kawat penggantung yang sudah dikupas tersebut sejajar sepanjang 15 cm dan jepitlah kedua kawat penggantung dengan bulldog grip sekurang-kurangnya pada 3 tempat.

Langkah-langkah kerja praktikum yang dilakukan saat praktikum adalah sebagai berikut :
-     Memotong kabel kawat tembaga sepanjang 1m
-     Memotong kabel menjadi 2 bagian, masing- masing kurang lebih 50 cm
-     Mengupas kulit kabel, dan memisahkan bagian bearer karena tidak terpakai
-     Memisahkan masing- masing urat kabel
    -     Sambungkan urat kabel sesuai dengan warnanya masing- masing, tetapi dengan terlebih dahulu  mengupas kulit urat kabel, hingga terlihat tembaganya, kira- kira 5 cm.
    -     Penyambungan urat kabel dilakukan dengan cara di pilin
    -     Kemudian pasangkan selongsong pada bagian urat kabel yang di sambungkan.

PENGUKURAN SALURAN JARINGAN



A.    PENGUKURAN JARINGAN KABEL
Pengukuran elektris adalah merupakan cara untuk mengetahui nilai elektris yang dimiliki oleh setiap jaringan kabel pada saat tertentu baik sebelum maupun pada saat instalasi dan masa pemeliharaan. Tujuan pengukuran kabel adaLah untuk mengetahui kondisi dari suatu jaringan kabel apakah baik atau tidak, dan untuk penetuan baik atau tidaknya kondisi jaringan kabel tersebut maka hasil pengukuran dibandingkan dengan nilai yang telah ditentukan. Pengukuran jaringan kabel pada hakekeatanya merupakan bagian dari pemeliharaan preventif dan korektif yang bertujuan untuk mengetahui kondisi jaringan kabel tersebut baik atau tidak.

B.     MACAM MACAM PENGUKURAN JARINGAN KABEL
Menurut fungsinya :
1. Pengukuran uji terima material kabel
2. Pengukuran di pabrik
adalah pengukuran yang dilaksanakan di pabrik sebelum kabel tersebut
dikirim ke gudang lokasi pembangunan.
3. Pengukuran di gudang
Adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat material telah tiba di gudang Pengukuran di lapangan / lokasi Adalah pengukuran yang dilaksanakan pada saat material tiba di lokasi pembangunan / di lapangan.
4. Pengukruan saluran final test (uji akhir)
Adalah pengukuran yang dilakukan oleh kontaktor dibawah pengawasan Waspang terhadap hasil pekerjaan pembangunan jaringan kabel yang telah selesai dilaksanakan. Hasil ukur harus memenuhi standar nilai yang telah ditentukan Pengukuran saluran acceptance test (uji terima) Pengukuran yang dilakukan oleh team uji terima PT TELKOM terhadap hasil pembangunan jaringan kabel yangtelah selsesaid ilaksanakan oleh kontraktor Uji terima silaksankaan setelah uji akhir oleh kontraktor memenuhi standar nilai yang telah ditentukan

5. Pengukuran rutin
Adalah pengukuran yang dilaksanakand alam rangka pemeliharaan preventif, yang dilakukan secara periodic dan teratur terhadap seluruh jaringan kabel Pengukruan rutin ini biasanya dilakukan melalui meja ukur, yang bisa digunakan secara manual maupun otomatis Pengukuran insidentil (gangguan) Adalah pengukuran yang dilakukan dalam rangka pemeliharaan korektif terhadap jaringan kabel yang mengalami gangguan Menurut materi yang diukur
6. Pengukuran kontinuitas penghantar
Untuk mengetahui apakah secara elektris urat urat kabel dari ujung ke ujung lainnya tidak terputus
7. Pengukuran tahanan jerat (loop)
Untuk mengetahui haraga tahanan saluran
8. Pengukuran tahanan isolasi
Untuk mengukur besarnya kebocoran listrik yang terjadi antara urat yang diukur degnanuratlainnya maupun antara urat yang diukur dengan tanah
9. Pengukuran tahanan screen (aluminium foil)
Untuk mengetahui kondisi kabel dari adanya tegangan induksi. Screen kabel berfungsi untuk melindungi kabel dari tegagnan asing, apakah itu tegangan asing extern maupun tegangan asing intern
10. Pengukuran redaman saluran
Untuk mengetahui berapa dB daya yang dikirim hilang dalam saluran
11. Pengukuran redaman bicara silang
Untuk mengetahui sampai berapajauh nilai ikut degnan suatu saluran bila saluran lain dalam kabel itu sedang dipakai. Ada 2 macam jenis redaman bicara silang NEXT (Near End Cross Talk) = Redaman bisara silang ujung dekat FEXT (Far End Cross Talk) = Redaman Bicara SIlang Ujung Jauh Pengukuran redaman terhadap frekwensi (Frequency Response)

IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR


A.    KABEL KTTL

Kabel tanah tanam langsung adalah tembaga dengan kapasitas 200 pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyehene atau polythene busa kulit, berisi petrojely, memakai elektris pita aluminium, berperisai pita baja, dan berselubung polyehene.

B.   BAHAN KABEL

            1.      Urat Kabel
Penghantar
Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses
annealing dan memenuhi syarat sebagai berikut :
- Merata kualitasnya.
- Berupa kawat padat bulat , mengkilap dan bersih.
- Bebas dsari segala cacat,
- Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya.

            2.      Isolasi 
Masing-masing akan dibungkus merat dengan isolasi berwarna.Isolasi harus
terbuat dari bahan kompon polietiline yang memenuhi persyaratan.

            3.      Pita Pengikat Satuan.
Setiap 10 pair (20 pair) kabel/satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya.

            4.      Pita Pembungkus Inti.
Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke inti kabel secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah melelehnya isolai penghantar pada pembuatan kulit kabel.

            5.      Kawat Telanjang Tembaga.
Kawat telanjang tembaga (yang biasanya dipertin atau dilapisi timah) pada setiap kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai pengardean atau penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak dilengkapi ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan aluminium.

            6.      Pelindung Elektris .
Untuk perlindungan terhadap kemungkinan induksi ataupun kelembapan. Pelindung elektris harus terbuat dari pita aluminium polos atau pita aluminium berlapis polyetheline pada salah satu sisinya. Lapisan aluminium ini diletakkan diatas pembungkus inti, dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel pada inti kabel dengan tumpang tindih.

            7.      Penggantung / Bearer.
Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat baja gaivanis serta yang berkuat tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut : Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 1,2 mm, serta beban penyebab kerusakan 11.000 newton. Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban kerusakan 29.000 newton.

            8.      Kulit Kabel.
Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersamasama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polietilene berwarna hitam. Sehingga bentuk penampang kabel udara seperti angka delapan (8).

Langkah – langkah kerja yang dilakukan:
1.    Persiapan bahan dan alat, yaitu berupa kabel udara, benang / tali, gergaji dan cutter.
2.    Kupas kabel udara seperti yang dicontohkan
3.    Pisahkan masing- masing urat menurut quad yang ditentukan (ganjil dan genap)
4.    Ikat tali / benang pada seluruh masing- masing quad hingga ujung quad yang terakhir
5.    Simpul mati pada pair yang terakhir.

MENGANALISIS HASIL DRIVE TEST


            A.     Hirarki Sel

Dalam sistem telekomunikasi seluler dikenal sistem hirarki sel, yaitu sistem yang mengelompokan frekuensi sel ke dalam lapisan yang berbeda-beda. Semakin tinggi frekuensi sel yang digunakan semakin tinggi pula lapisannya. untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.
Jenis-jenis sel yang dikelompokan dalam hirarki ini adalah:

1. Umbrellacell
Umbrellacell merupakan makrosel yang mempunyai daerah pelayanan diperluas sampai beberapa sel, pada umumnya menyediakan area layanan pada daerah blank spot atau poor coverage. Menempati lapisan paling atas dengan prioritas paling terakhir untuk sasaran handover.

2. Macrocell
Makrosel umumnya mempunyai daya output yang besar dengan antena yang tinggi. Makrosel mempunyai daerah pelayanan baik di dalam maupun di luar gedung. Menempati lapisan setelah Umbrellacell dengan prioritas di atas umbrellacell untuk sasaran handover.

3. Microcell
Mikrosel merupakan sel kecil pada suatu daerah urban di luar gedung. Mikrosel mempunyai daya output yang rendah dengan ketinggian antena di bawah tinggi gedung di sekitarnya. Pada umumnya antena yang dipakai tingginya 5 – 10 meter di atas permukaan tanah. Menempati lapisan setelah sel makro dengan prioritas di atas sel makro untuk sasaran handover.

4. Indoorcell
Indoorcell merupakan mikrosel di dalam gedung yang mempunyai area pelayanan sesuai bentuk gedung. Salah satu tipe dari antena ini adalah Picocell. Menempati lapisan setelah sel mikro dengan prioritas di atas sel mikro untuk sasaran handover.

        B. Handover
Handover adalah suatu cara atau pemindahan daerah pelayanan akibat pergerakan (mobilitas) pengguna. Pemindahan daerah pelayanan tersebut terjadi baik dalam satu BTS, maupun antar BTS bahkan antar MSC, tanpa adanya pemutusan hubungan dan terjadi pemindahan frekuensi/kanal secara otomatis yang dilakukan oleh sistem. (Bogi W., Ir.MT. Transmisi Komunikasi Bergerak). Handover adalah proses perpindahan sel yang melayani suatu stasiun bergerak tertentu. (CommServ , GSM Overview) Untuk mendapatkan sel yang ditunjuk sebagai sasaran handover maka MS dan BTS akan selalu melaporkan pengukurannya mengenai kualitas dan kekuatan sinyal pada arah down link untuk stasiun bergerak dan arah up link untuk BTS. Pengukuran dan pelaporannya dilakukan secara periodik dalam interval tertentu dan dikirim ke BSC dan MSC sebagai report.

PEMBUATAN REPORT DRIVE TEST


A.    Logfile Session
Membuka file hasil dari Drive Test
Untuk melihat hasil collecting data data dari drive test maka kita membukanya dalam mode Analysis. Sehingga event-event yang terjadi bisa kita analisis dengan mudah untuk mengetahui apakah jaringan yang sudah terbangun sudah optimal atau belum.

B.   Parameter Pengukuran Dalam Drive Test
1. Rx Qual
Rx Qual adalah parameter yang menunjukan kualitas siyal yang diterima oleh suatu MS (Eckardt Bertermann, Handover . 2002). Nilai Rx Qual merupakan nilai indek yang mewakili nilai Bit Error Rate (BER) pada transmisi dari BTS ke MS pada arah (down link). BER adalah rasio kegagalan pengiriman bit terhadap total bit yang dikirimkan. Pengukuran Rx Qual dengan menggunakan program TEMS (Test Mobile System) mempunyai batas antara 0 sampai 7 yang masing-masing mewakili nilai BER tertentu.

2. Rx Level
Rx Level adalah nilai level daya sinyal terima yang didapat oleh MS di suatu tempat tertentu (Eckardt Bertermann, Handover . 2002). RxLevel diukur pada kanal dedicated dalam satuan dBm. Nilai RxLevel yang diukur dengan program TEMS berada pada batas 0 sampai 63 yang masing-masing nilai tersebut mewakili nilai dBm tertentu.

Nilai ambang batas bawah yang digunakan untuk melakukan handover adalah pada RxLevel = 10 atau pada -100 dBm (Eckardt Bertermann, BSC Database Parameter Description BR6.0 versi 22.11.2002).

3. Timing Advanced
Adalah parameter yang menandakan jarak antara MS dan BTS saat melakukan pengukuran di lapangan. Maksimal jarak MS dan BTS adalah 35 km (Eckardt Bertermann, BSC Database Parameter Description BR6.0 versi 22.11.2002).

1. C/ I (Carrier to Interference ratio)
Perbandingan antara daya carrier suatu MS dengan interferensi yang terjadi, Menentukan qualitas dan unjuk kerja hubungan

2. SQI (Speech Quality Index)
TEMS standart yang menunjukan sebuah range dari 0 sampai 30 dB (30 dB berarti kualitasnya paling bagus).

PROSES DRIVE TEST



A. RF Optimization
RF Optimization adalah melakukan penalaan ulang agar lebih baik dari sebelumnya terhadap semua parameter sistem dan konfigurasi antenna untuk mendapatkan kualitas yang optimal terhadap jaringan yang telah dibangun. Untuk mendapatkan semuanya maka dilakukan drive test dan pengaturan RF untuk menentukan setting yang optimal terhadap parameter-parameter sistem jaringan yang sudah ditentukan. [1]
Output dari perhitungannya adalah :
·         Laporan yang berisi seting parameter akhir.
·         Catatan dari perubahan-perubahan sebelumnya.
·         Konfigurasi data akhir site menggunakan grafik yang menunjukan laporan pengukuran yang aktual.

Tugas- tugas yang dilakukan saat Optimization.
1. Meninjau suatu site dan design jaringan.
2. Mendiskusikan jalur yang akan digunakan untuk drive test.
3. Menentukan default setting parameter jaringan.
4. Menidentifikasi cell tetangga masing-masing cell.
5. Meninjau kembali perencanaan frekuensi.
6. Memeriksa site untuk memastikan bahwa semua peralatan RF sudah diinstal
dan ditempatkan dengan benar.
7. Melaksanakan test untuk menguji ketepatan dari semua parameter air interface.
8. Menganalisa dan mengidentifikasi masalah yang didapatkan dari hasil data
drive test.
9. Menyelidiki dan menganalisa setiap masalah (interferensi dan cakupan sel).

B. Penyebab terjadinya Handover oleh : [2]
1. Pemasangan antenna yang tidak tepat.
2. Interferensi
3. Seting parameter yang tidak tepat
4. Kemacetan pada sel tujuan
5. Kegagalan perangkat.
6. Ketidakseimbangan antara uplink dan downlink.

C. Ada beberapa skenario ketika melaksanakan drive test : [3]
1. Memeriksa dan menemukan penyebab unjuk kerja yang spesifik yang berhubungan dengan komplain pelanggan.
2. Memeriksa kemajuan yang didapat dengan melakukan optimasi proses seperti mengatur kembali frekuensi,RF parameter atau operational parameter.
3. Memeriksa perubahan unjuk kerja dan pengaruhnya yang disebabkan oleh instalasi site (BTS) baru.
4. Untuk menemukan nilai RF parameter yang optimal (Tx power, ketinggian dan arah antenna, lebar bidang dan penguatan antenna)

TEMS INVESTIGATIONS 4.1


A. TEMS ( Test Mobile System ) Investigations 4.1
TEMS adalah peralatan Investigasi dan Maintenance yang digunakan untuk pengukuran dan pemeriksaan sinyal arah Air Interface dalam Network seluller GSM. Data dari pengukuran tersebut digunakan untuk menganalisa suatu kerusakan atau kwalitas system. Data dari semua pengukuran Drive test akan disimpan dalam bentuk Log File, dengan tujuan untuk proses analisa setelah proses pengukuran. Didalam Log File terdapat 2 file yaitu :
a. Statistics File
Dari hasil Drive Test,Log File akan di converts oleh FICS (File and Information Conveting System) ke statstics file, yang diantaranya terdapat parameter untuk Handover, Signal Strength dan Quality Distribution.
b.GIMS (Geographical Information Mobile Surveys).
GIMS merupakan file yang digunakan untuk memaparkan graphical dari hasil Drive test.
Dalam TEMS Investigations 4.1 terdapat 5 bagian yang saling berkaitan. Diantaranya yaitu :
a. Worksspace dan Worksheet.
b. Toolbars
c. Status Bar
d. Menu Bar
e. Navigator

B. Jenis-Jenis Kanal
Di dalam sistem seluler GSM, terdapat dua jenis kanal yaitu kanal fisik dan kanal logik yang mendukung proses komunikasi dan signalling.
1. Kanal Fisik
Kanal fisik merupakan kanal yang digunakan sebagai media dari kanal logik. Kanal ini mempunyai bentuk fisik adalah timeslot pada frame. Dalam satu frame terdapat 8 timeslot yang berfungsi sebagai tempat kanal logik.

Kanal logik terdiri dari 2 bagian yaitu kanal trafik dan kanal kontrol
a. Kanal Trafik (TCH)
Kanal trafik adalah kanal yang digunakan untuk saluran komunikasi baik komunikasi suara maupun data.
b. Kanal Kontrol
Kanal kontrol adalah kanal yang digunakan untuk berbagai jenis signalling. Kanal ini terdiri dari 3 bagian yaitu Broadcast Channel, Common Control Channel dan Dedicated Control Channel.