APLIKASI
SISTEM KOMUNIKASI SATELIT
Sistem komunikasi
satelit adalah salah satu sarana atau infrastruktur yang dapat digunakan untuk
aplikasi boardband multimedia dan pertukaran informasi. Komunikasi satelit
sangat didasari oleh teknologi wireless-acces.
Oleh karena itu sistem wireless-access direkayasa sedemikian rupa menggunakan sistem
komunikasi satelit, sehingga bisa menjangkau masyarakat yang berada di daerah
tertinggal/terbelakang. GEO (Geosynchronous Earth Satellite)
digunakan sebagai salah satu bentuk Mobile
Satellites Services (MSS), karena GEO sangat banyak di gunakan untuk
aplikasi yang berhubungan dengan pertukaran informasi baik dari statelit menuju
satelit penerima di bumi ataupun sebaliknya. c-band telah banyak digunakan di
Indonesia sebagai frekuensi transmisi, oleh karena itu di Indonesia bisa menggunakan
ku-band (kuartz-bandwith), karena
ku-band rentang frekuensinya lebih lebar dibandingkan dengan c-band yang hanya
berkisar 4/6 GHz, sedangkan ku-band berkisar pada frekuensi 12/14 GHz. Mentransmisikan
informasi dari satelit GEO yang banyak digunakan adalah dengan menggunakan
TDM/TDMA (Time Division Multiplexing/Time
Division Multiplexing Access), karena teknologi ini sesuai untuk kebutuhan upstream end client yang berada di
lokasi dengan keterbatasan infrastruktur, seperti di Indonesia ini. Sedangkan
untuk satelit penerima di bumi digunakan VSAT (Very Small Aperture Terminal) untuk menerima dan mengirim data ke
satelit, sedangkan satelit berfungsi sebagai penerus sinyal untuk dikirimkan ke
titik lainnya diatas bumi.
Ada dua bagian penting
dari satelit yakni space segmen (bagian yang
berada di angkasa) dan ground segmen (biasa disebut stasiun bumi). Dimana ada
transmisi dari satelit pemerima bumi yang dikirimkan ke satelit pemancar yang
berada di luar angkasa (uplink)
ataupun sebaliknya (downlink) yang
memungkinkan satelit pemancar mengirimkan data pada satelit penerima yang
berada di permukaan bumi.
Uplink
merupakan transmisi yang berasal dari satelit menuju satelit, dan downlink merupakan transmisi yang
berasal dari satelit menuju stasiun pemancar bumi. Arus informasi dua arah ini
disalurkan melalui peralatan khusus seperti melalui antenna atau piringan dan transmitter yang menghasilkan sinyal microwave berfrekuensi tinggi.
Keunggulan Komonikasi Satelit :
~
Cakupan yang luas. Bisa satu Negara,
satu wilayah, satu daerah ataupun satu benua
~
Bandwith
yang tersedia cukup lebar
~
Independen dari infrastruktur
terrestrial
~
Instalasi jaringan segmen bumi yang
cepat
~
Biaya relative rendah per-site
Kelemahan Komunikasi Satelit :
~
Delay
propagasi besar
~
Rentan terhadap pengaruh atmosfir
~
Hanya ekonomis jika jumlah user besar
dan kapasitas digunakan secara intensif.
Dalam perkembangannya
komunikasi satelit banyak diaplikasikan dalam banyak hal, khususnya pada bidang
telekomunikasi yang saat ini berkembang pesat.
A.
Aplikasi
Ponsel GPS (Global Positioning System) Berbasis Satelit
GPS
(Global Positioning System) adalah
sistem satelit navigasi dan penentuan posisi menggunakan satelit. Nama
formalnya adalah NAVSTAR GPS, kependekan dari “Navigation Satellite Timming
and Ranging Global Positioning System”. Sistem yang digunakan oleh banyak orang
sekaligus dalam segala cuaca ini, didesain untuk memberikan posisi dan
kecepatan tiga dimensi yang teliti dan
juga informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia.
Pada
dasarnya GPS terdiri atas tiga segmen utama, yaitu segmen angkasa (space segment) yang terutama terdiri
dari satelit-satelit GPS, segment
sistem kontrol (control system segment)
yang terdiri dari stasiun-stasiun pemonitor dan pengontrol satelit, dan segmen
pemakai (user segment) yang terdiri
dari pemakai GPS termasuk alat-alat penerima dan pengelola sinyal dan data GPS.
GPS
bukanlah teknologi baru. Perangkat navigasi ini sudah lama ada. Namun dulu
pemanfaatannnya masih sangat terbatas untuk kalangan tertentu. Misalnya para
tentara yang memang butuh alat pemandu untuk masuk ke daerah-daerah musuh. GPS
juga perangkat yang lazim dipasang di pesawat, kapal laut. Satuan-satuan dengan
tugas khusus juga sudah lama dilengkapi GPS, seperti tim SAR.
Bila
perangkat GPS biasa hanya mengandalkan koneksi satelit, GPS pada ponsel sudah
pula ditambahi kemampuan A-GPS (assisted
GPS). Yang terakhir ini memanfaatkan jaringan dari operator existing untuk koneksi GPS-nya, tidak hanya
mengandalkan sinyal satelit, yang karena keterbatasannya tidak dapat digunakan
dalam ruangan tertutup, dan tidak optimal untuk cuaca berawan.
Dengan
pengoperasiannya yang cukup mudah, GPS baik stand
alone maupun yang ada di ponsel, akan sangat membantu perjalanan. Perangkat
Handphone bukan lagi hanya sebagai
alat komunikasi yang terbatas penyampai pesan suara dan teks. Berkat
pengembangan teknologi yang terus dilakukan oleh para vendor, Handphone telah berubah menjadi sebuah
perangkat dengan banyak fungsi Mobile
Converagence.
Yang
disebut mobile navigation tidak
selalu identik dengan Handphone.
Perangkat bergerak (mobile) lain pun
bisa disebut mobile navigation, asalkan
mempunyai fitur navigasi saja. Sebelum Handphone
mempunyai fitur navigasi sudah banyak perangkat bergerak lain yang punya
teknologi navigation system. Hanya
saja ketenaran alat-alat ini kalah sama Handphone
yang memiliki banyak fitur.
Keberadaan
mobile navigation system didukung
oleh teknologi GPS. Teknologi yang awalnya dikembangkan oleh Amerika untuk
keperluan militer ini, menggunakan satelit khusus untuk mendeteksi keberadaan
pengguna. Dimana pun berada, satelit dapat mendeteksi lokasi dan
menginformasikannya ke layar perangkat penerima.
Adapun komponen utama mobile
GPS adalah sebagai berikut:
1. GPS
Receiver dan Aplikasi Maps (Peta)
Komponen utama dalam Handphone GPS adalah GPS receiver (hardware) dam aplikasi peta digital (software). Keduanya saling berhubungan dalam menampilkan informasi
navigasi kepada pengguna. Meski begitu keduanya memiliki sistem kerja dan pesan
yang berbeda.
2. GPS
Receiver
Fungsi dan cara kerja GPS receiver di Handphone tak berbeda dengan GPS receiver milik perangkat navigasi lain. Perangkat ini menggunakan
gelombang radio untuk berhubungan dengan satelit GPS yang berada di luar
angkasa. Sampai saat ini ada 27 satelit untuk keperluan navigasi. Dua puluh
empat aktif, sementara tiga lainnya untuk back-up
jika ada satu yang tidak aktif. Dalam proses pendekteksian posisi pengguna, GPS
receiver akan mendeteksi minimal tiga
satelit GPS yang ada di dekat pengguna, dimana posisi pengguna terhadap
satelit-satelit tersebut.
Untuk mengetahui posisi pasti pengguna,
GPS menggunakan sistem pengukuran matematika bernama Triliterasi atau
Trilateration. Sistem ini mendeteksi keberadaan sebuah obyek berdasarkan titik
pertemuan tiga atau lebih sinyal satelit GPS.
Kenapa butuh tiga atau lebih satelit untuk
mendeteksi? Triliterasi diperlukan karena pendeteksian tiap satelit terhadap
obyek berbeda-beda. Misal, satelit A yang berjarak 100 km dengan pengguna tentu
berbeda pendeteksiannya dengan satelit B yang berjarak 200 km. Karena itu
diperlukan minimal tiga satelit untuk mengetahui posisi pasti pengguna. Tiga
satelit ini akan mengeluarkan sinyal (digambarkan berupa lingkaran) yang akan
bersinggungan satu sama lain. Pada titik yang bersinggungan itulah posisi sang
pengguna.
Data ini akan dikirimkan kepada GPS receiver Handphone kita. Bentuknya berupa keterangan titik koordinat posisi
pengguna, arah dan kecepatan. Pendeteksian tidak hanya berlaku saat pengguna
dalam posisi diam. Selama GPS receiver
aktif, satelit terus memperbarui informasi posisi pengguna. GPS juga dapat
mengukur kecepatan saat bergerak (dengan dukungan aplikasi).
3. Aplikasi
Maps
Data yang diterima oleh GPS receiver akan diterjemahkan oleh
aplikasi peta dalam letak posisi pengguna yang sebenarnya. Jika titik koordinat
posisi menunjukkan berada di jalan Warung Buncit, yang tertampil di peta daerah
tersebut atau tidak hanya itu, dengan aplikasi Maps dapat mengetahui leak tempat-tempat tertentu (seperti
restoran, hotel, tempat hiburan) dengan memanfaatkan satelit GPS.
Begitu data posisi itu sudah ditangkap
GPS receiver Handphone, aplikasi maps akan memberikan petunjuk ke tempat
tersebut, nama fitur ini adalah turn bay
turn directions, itulah yang sering dilihat Handphone-Handphone GPS.
Selain itu aplikasi ini juga bisa membaca kecepatan kita bergerak dan lain-lain
sesuai fitur yang dimilikinya.
B.
Telepon
Satelit
Telepon
satelit adalah suatu layanan telekomunikasi berupa telepon tanpa kabel yang
menempatkan base transceiver station
(BTS) nya di udara sehingga memiliki jangkauan lebih luas dibanding telepon
berbasis GSM yang menempatkan BTS-nya di darat. Karena memiliki jangkauan yang
luas, telepon satelit dapat digunakan di derah pegunungan, pedalaman hingga di
tengah lautan. Berbeda dengan telepon GSM yang jangkauannya terbatas. Telepon
satelit tidak menggunakan infrastruktur yang ada di bumi untuk melakukan
panggilan.
·
Tujuan Telepon Satelit
Tujuan
diciptakannya telepon satelit adalah menjembatani komunikasi bagi industri yang
berada di sebuah tempat yang sulit dan mahal untuk dikembangkan prasarana
telekomunikasinya. Misalnya menghubungkan kantor pusat dengan unit pengeboran
minyak di lepas pantai.
·
Jenis Telepon Satelit
Telepon satelit dibagi
menjadi beberapa jenis, dua di antaranya adalah :
1. Telepon
Satelit Genggam
Telepon
ini dapat digunakan seperti telepon genggam biasa yang memiliki daerah
jangkauan lebih luas namun harus tetap berada di luar ruangan. Digunakan oleh
petualang, pertolongan darurat, dan daerah terjadi bencana.
2. Telepon
Satelit Menetap
Telepon
ini mirip dengan telepon rumah dan dapat digunakan di dalam ruangan karena
antena telah dipasang di luar ruangan yang terlihat dari langit.
·
Cara Kerja Telepon Satelit
Cara
kerja telepon satelit mirip dengan telepon seluler. Yang membedakan adalah
telepon seluler memantulkan sinyal panggilan menuju ke sebuah menara pemancar
lalu ke telepon tujuan sedangkan telepon satelit memantulkan sinyal panggilan
ke satelit di luar angkasa. Selain itu, antena telepon satelit harus berada di
tempat yang dapat berkoneksi dengan langit secara langsung tanpa ada
penghalang.
·
Melakukan Panggilan
Penelepon
memasukkan nomor telepon yang dituju lalu tekan tanda kirim. Telepon akan
memproses untuk menemukan satelit yang paling dekat dengan telepon asal lalu
mengirim informasi tersebut.
·
Dari Luar Angkasa ke Bumi
Satelit
yang menerima lalu mengirimkan panggilan ke mesin penerima di tanah yang paling
dekat melalui sebuah gateway. Gateway ini
mencoba untuk meneruskan panggilan. Apabila panggilan menuju Australia berasal
dari Eropa dan gateway tersebut tidak
dapat melacak dan meneruskan panggilan melalui jaringan telepon yang ada, gateway akan mengirimkan lagi sinyal
tersebut ke satelit terdekat yang akan melanjutkan panggilan hingga mencapai
salah satu gateway yang mampu melacak
penerima. Hal ini dapat terjadi beberapa waktu tergantung seberapa jauh lokasi
penelpon dan penerima.
·
Dari Luar Angkasa ke Bumi, Tahap
Terakhir
Gateway
menerima panggilan yang datang dari satelit dan diterima oleh jaringan
penerima. Format panggilan telah diubah sehingga dapat diterima oleh telepon
standar atau telepon seluler. Panggilan dari pemanggil ke penerima dapat
tersambung apabila perubahan format telah dilakukan dan koneksi terbangun.
C.
Televisi Satelit
Secara konseptual, TV satelit mempunyai banyak kemiripan
dengan siaran TV tanpa berlangganan. Keduanya merupakan sistem tanpa kabel yang
mengantarkan program TV secara langsung pada pemirsa TV di rumah. Stasiun TV
tanpa berlangganan dan TV satelit memancarkan program dengan sinyal radio.
Stasiun penyiaran menggunakan antena berdaya besar untuk memancarkan gelombang
radio ke area sekelilingnya. Pemirsa TV dapat menangkap sinyal tersebut dengan
antena yang kecil. Keterbatasan utama siaran TV tanpa berlangganan adalah
jangkauan. Sinyal radio memancar dari antenna dalam garis lurus. Maka dalam
penerimaan sinyal, antena harus diletakkan dalam garis lurus. Hambatan kecil
seperti pepohonan atau gedung kecil tidak mengganggu, tetapi hambatan besar,
seperti Bumi, akan memantulkan gelombang radio ini. Jika Bumi benar-benar
datar, siaran TV dapat ditangkap dalam jarak ratusan kilometer dari sumbernya.
Tetapi karena planet ini tidak datar, akhirnya garis sinyal tidak sepenuhnya
dapat diterima oleh antena TV.
TV
satelit mengatasi masalah jangkauan dan gangguan pemancaran sinyal dari satelit
yang mengitari bumi. Satelit berada di angkasa yang tinggi sehingga banyak
konsumen yang terjangkau oleh sinyalnya. Sistem satelit TV memancarkan dan
menerima sinyal radio menggunakan antena spesifik yang disebut parabola.
0 comments:
Post a Comment