A.
KABEL
KTTL
Kabel
tanah tanam langsung adalah tembaga dengan kapasitas 200 pair dengan penghantar
tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyehene atau polythene busa kulit,
berisi petrojely, memakai elektris pita aluminium, berperisai pita baja, dan
berselubung polyehene.
B.
BAHAN KABEL
1. Urat
Kabel
Penghantar
Penghantar harus terbuat dari bahan
tembaga lunak hasil proses
annealing dan memenuhi syarat
sebagai berikut :
- Merata kualitasnya.
- Berupa kawat padat bulat ,
mengkilap dan bersih.
- Bebas dsari segala cacat,
- Harga tahanan urat kabel yang
diukur harus sesuai dengan diameternya.
2.
Isolasi
Masing-masing akan dibungkus merat
dengan isolasi berwarna.Isolasi harus
terbuat dari bahan kompon
polietiline yang memenuhi persyaratan.
3. Pita
Pengikat Satuan.
Setiap 10 pair (20 pair)
kabel/satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari bahan
polipropilin atau sejenisnya.
4. Pita
Pembungkus Inti.
Untuk pembungkusan kabel inti
dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari bahan polipropilin atau
sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke inti kabel
secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi sebagai
pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah melelehnya isolai penghantar
pada pembuatan kulit kabel.
5. Kawat
Telanjang Tembaga.
Kawat telanjang tembaga (yang
biasanya dipertin atau dilapisi timah) pada setiap kabel belum tentu ada,
dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai pengardean atau
penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak dilengkapi
ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan aluminium.
6. Pelindung
Elektris .
Untuk perlindungan terhadap
kemungkinan induksi ataupun kelembapan. Pelindung elektris harus terbuat dari
pita aluminium polos atau pita aluminium berlapis polyetheline pada salah satu
sisinya. Lapisan aluminium ini diletakkan diatas pembungkus inti, dengan
membelitkan secara helikal pada inti kabel pada inti kabel dengan tumpang
tindih.
7. Penggantung
/ Bearer.
Kabel udara ini mempunyai
penggantung dari pilinan kawat baja gaivanis serta yang berkuat tarik tinggi.
Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut : Kapasitas 10 pair sampai
dengan 50 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 1,2 mm, serta
beban penyebab kerusakan 11.000 newton. Kapasitas 60 pair sampai dengan 120
pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat
baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban kerusakan 29.000 newton.
8. Kulit
Kabel.
Inti kabel yang telah dilapisi pita
pembungkus dan pelindung elektris bersamasama dengan kawat penggantung baja
dilapisi selubung polietilene berwarna hitam. Sehingga bentuk penampang kabel
udara seperti angka delapan (8).
Langkah
– langkah kerja yang dilakukan:
1. Persiapan
bahan dan alat, yaitu berupa kabel udara, benang / tali, gergaji dan cutter.
2. Kupas
kabel udara seperti yang dicontohkan
3. Pisahkan
masing- masing urat menurut quad yang ditentukan (ganjil dan genap)
4. Ikat
tali / benang pada seluruh masing- masing quad hingga ujung quad yang terakhir
5. Simpul
mati pada pair yang terakhir.
0 comments:
Post a Comment