GROUND
SEGMENT
Stasiun Bumi adalah peralatan yang berfungsi untuk
komunikasi. Stasiun bumi merupakan terminal yang dapat berfungsi pada dua arah
komunikasi baik sebagai transmiter ataupun receiver.
Perangkat ground segment pada stasiun
bumi ini, berdasarkan penempatannya dibedakan menjadi 2 jenis yaitu indoor dan outdoor unit.
· In-door Unit
:
Perangkat dasar
penyusunan station bumi yang umumnya bersifat sensitif sehingga diletakkan pada
sisi dalam ruangan, contoh perangkat indoor
adalah :
1. Modem
dan multiplexer
2. Baseband
Processor, Alarm dan Control power
supply
· Out-door Unit
Adalah unit perangkat
yang letak atau posisi efisiensi relatif penggunaannya berada pada luar
ruangan. Contoh perangkat outdoor unit adalah :
1.
Up/
Down Converter
2. SSPA
(Solis State Power Amplifier) atau
HPA (High Power Amplifier)
3. PSU
(Power Supply Unit)
4. Antena
sub-sistem : Reflektor, Freedhorn, LNA (Low Noise Amplifier), Grounding
instrumen, Mounting instrumen dan Assembly
intrument.
Peralatan
ground segment adalah peralatan-peralatan yang berada di bumi, pada dasarnya
peralatan ini dikategorikan menjadi dua bagian yaitu :
· SPU
(Stasiun Pengendali Utama) adalah peralatan yang berfungsi sebagai pengontrol
dan pengendali satelit. Sedangkan stasiun bumi pengendali utama (SPU) atau
Master Control Station (MCS) terdapat di Cibinong. Stasiun bumi ini berfungsi
sebagai :
Ø Stasiun
Pengendali Satelit (Dalsat)
Ø Stasiun
Pengendali Komunikasi (Dalkom)
Ø Menyalurkan
informasi dari dan ke Jakarta
Secara garis besar,
susunan perangkat yang ada di SPU Cibinong adalah sebagai berikut :
Ø Peralatan
komunikasi, MCCS
Ø Peralatan
pengontrol Satelit, SCE (Satelit Control Equipment)
Ø Peralatan
pengontrol telemetry, Tracking, Command (TT dan C)
Ø Peralatan
Catu Daya
Ø Peralatan
maintenance
Ø Peralatan
penunjang (UPS, AC, Fire Alarm, dll.)
· Stasiun
Bumi adalah peralatan yang berfungsi untuk komunikasi.
Sedangkan
sistem stasiun bumi menurut jenisnya dapat dibedakan menjadi :
a. Stasiun
bumi besar, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang traffiknya
padat.
b. Stasiun
bumi sedang, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang traffiknya
kurang padat.
c. Stasiun
bumi kecil, yaitu stasiun bumi yang ditempatkan di kota-kota yang traffiknya
rendah atau di daerah yang terpencil yang dianggap strategis.
a. Antena
Parabola
Merupakan peraangkat
yang berguna untuk menerima dan mengirim sinyal dari atau ke satelit agar
pencaran gelombang tepat pada terarah kepada satelit. Antena Parabola berfungsi
sebagai penguat daya dan mengubah dari gelombang RF terbimbing menjadi
gelombang RF bebas dan sebaliknya.
b. HPA
(High Power Amplifier)
HPA merupakan penguat
akhir dari sinyal RF sebelum dipancarkan ke satelit melalui antenna parabola,
input dari HPA adalah sinyal RF dari Up converter dengan daya rendah sehingga
dikuatkan oleh HPA sinyal RF tersebut mempunyai daya yang cukup untuk diberikan
ke antena selanjutnya dapat dipancarkan ke satelit dengan harga EIRP yang telah
disyaratkan.
c. LNA
(Low Noise Amplifier)
Adalah suatu penguat
pada arah terima yang berfungsi untuk mempurkuat sinyal yang diterima dari
antenna parobola, LNA harus ditempatkan sedekat mungkin dengan antena, hal ini
dimaksudkan untuk mendapatkan G/ T (Gain to Noise Temperature Ratio) lebih
baik.
d. Up/
Down Converter
Up/ Down Converter
terdiri dari dua bagian yaitu bagian Up converter yang berfungsi mengubah
sinyal IF 70 Mhz menjadi sinyal RF 6 Ghz, sedangkan bagian Down Converter
berfungsi mengubah sinyal RF 4 Ghz menjadi sinyal IF 70 Mhz. Kedua bagian
tersebut menggunakan common transponder synthesizer 5 Ghz. Sehingga up/ down
converter ini dapat dioperasikan pada transponder yang diinginkan.
e. Perangkat
IF
Perangkat IF berfungsi
untuk memodulasi sinyal suara atau data menjadi sinyal IF 70 Mhz dan
sebaliknya, biasa perangkat ini disebut MODEM (Modulator Demodulator), adapaun
jenis-jenis modem tersebut adalah tergantung dari sistem yang digunakan, sebagai
contoh:
· Untuk
sistem SCPC : MODEM SCPC.
· Untuk
sistem IDR : MODEM IDR
· Untuk
sistem VSAT : MODEM VSAT
Satelit
pada dasarnya hanya sebagai repeater yang prinsip dasarnya sebagai stasiun
pengulang. Secara garis besar sistem komunikasi satelit terdiri dari dua
bagian, yang terdiri dari :
a. Space
segment terdiri dari satelit dan stasiun bumi.
b. Earth
segment / Ground Segment (GS) terdiri dari seluruh sistem perangkat pemancar
dan penerima suatu sistem komunikasi satelit.
Bagian
space segment berorientasi pada proses pengendalian dari satelit baik yang
dikendalikan yaitu satelit dan bagian pengendali yaitu Master Control atau
Stasiun Bumi (SB). Sebagai contoh milik satelit yang terletak di Indonesia.
Sedangkan GS berorientasi terhadap pengguna (user) dari satelit tersebut. Dalam
hal ini yaitu terminal VSAT yang nanti kita gunakan untuk komunikasi berupa
data dengan segmentasi IP address.
Space
segment (satelit dan master control) merupakan kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan, dimana master control berperan sebagai pengendali utama dari
satelit yang digunakan. Agar tetap berada dalam kondisi yang baik dan dapat
beroperasi sesuai dengan usia yang diprediksikan, maka pada saat pembuatan
dengan selalu meng-update semua respon kondisi satelit dengan beracuan kepada
data-data yang diambil melalui proses Telemetry, Tracking Command, dan Ranging,
disamping sebagai interface antara user ke satelit. Berikut proses yang selalu
dilakukan SB untuk menjaga agar satelit dalam kondisi baik, diantaranya :
a. Telemetry,
adalah berupa data-data yang berisi informasi kondisi satelit, baik posisi
maupun kualitas respon satelit.
b. Tracking
Command atau penjejakan, adalah pengarahan antena SB agar selalu dapat
mengikuti posisi dari suatu satelit.
c. Ranging,
adalah pengukuran jarak satelit terhadap permukaan bumi, dengan beracuan kepada
jarak satelit terhadap SB.
0 comments:
Post a Comment