Sunday 14 April 2013

IDENTIFIKASI KABEL MULTIPAIR


A.    KABEL KTTL

Kabel tanah tanam langsung adalah tembaga dengan kapasitas 200 pair dengan penghantar tembaga berdiameter 0,6 mm, berisolasi polyehene atau polythene busa kulit, berisi petrojely, memakai elektris pita aluminium, berperisai pita baja, dan berselubung polyehene.

B.   BAHAN KABEL

            1.      Urat Kabel
Penghantar
Penghantar harus terbuat dari bahan tembaga lunak hasil proses
annealing dan memenuhi syarat sebagai berikut :
- Merata kualitasnya.
- Berupa kawat padat bulat , mengkilap dan bersih.
- Bebas dsari segala cacat,
- Harga tahanan urat kabel yang diukur harus sesuai dengan diameternya.

            2.      Isolasi 
Masing-masing akan dibungkus merat dengan isolasi berwarna.Isolasi harus
terbuat dari bahan kompon polietiline yang memenuhi persyaratan.

            3.      Pita Pengikat Satuan.
Setiap 10 pair (20 pair) kabel/satuan dililit pita pengikat berwarna yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya.

            4.      Pita Pembungkus Inti.
Untuk pembungkusan kabel inti dipergunakan pita non higroskopis yang terbuat dari bahan polipropilin atau sejenisnya (plastik transparan). Dipasang dengan dililitkan ke inti kabel secara helical atau timpang tindih. Pita pembungkus ini disamping berfungsi sebagai pembungkus inti kabel, juga berfungsi sebagai pencegah melelehnya isolai penghantar pada pembuatan kulit kabel.

            5.      Kawat Telanjang Tembaga.
Kawat telanjang tembaga (yang biasanya dipertin atau dilapisi timah) pada setiap kabel belum tentu ada, dengan diameter 0,6 mm. Kawat tembaga ini berfungsi sebagai pengardean atau penghubung ke tanah / ground pada waktu terminasi. Bila kabel tidak dilengkapi ini maka harus dibuat dengan cara melilitkan kawat tembaga pada lapisan aluminium.

            6.      Pelindung Elektris .
Untuk perlindungan terhadap kemungkinan induksi ataupun kelembapan. Pelindung elektris harus terbuat dari pita aluminium polos atau pita aluminium berlapis polyetheline pada salah satu sisinya. Lapisan aluminium ini diletakkan diatas pembungkus inti, dengan membelitkan secara helikal pada inti kabel pada inti kabel dengan tumpang tindih.

            7.      Penggantung / Bearer.
Kabel udara ini mempunyai penggantung dari pilinan kawat baja gaivanis serta yang berkuat tarik tinggi. Ukuran kawat baja penggantungkabel seperti berikut : Kapasitas 10 pair sampai dengan 50 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 1,2 mm, serta beban penyebab kerusakan 11.000 newton. Kapasitas 60 pair sampai dengan 120 pair jumlah penggantung 7 buah berdiameter kawat baja 2 mm atau 19 buah kawat baja berdiameter 1,2 mm, ser ta penyebab beban kerusakan 29.000 newton.

            8.      Kulit Kabel.
Inti kabel yang telah dilapisi pita pembungkus dan pelindung elektris bersamasama dengan kawat penggantung baja dilapisi selubung polietilene berwarna hitam. Sehingga bentuk penampang kabel udara seperti angka delapan (8).

Langkah – langkah kerja yang dilakukan:
1.    Persiapan bahan dan alat, yaitu berupa kabel udara, benang / tali, gergaji dan cutter.
2.    Kupas kabel udara seperti yang dicontohkan
3.    Pisahkan masing- masing urat menurut quad yang ditentukan (ganjil dan genap)
4.    Ikat tali / benang pada seluruh masing- masing quad hingga ujung quad yang terakhir
5.    Simpul mati pada pair yang terakhir.

0 comments: